KORANRB.ID – Selepas perjalanan jauh, kondisi kendaraan perlu dicek dan dikalibrasi ulang guna memastikan keamanan untuk penggunaan selanjutnya. Seperti halnya pelanggan Suzuki yang mempercayakan pengecekan dan perawatan kendaraannya kepada bengkel resmi Suzuki.
Kepercayaan tersebut berdampak pada adanya peningkatan permintaan servis sebelum libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebesar 17 persen jika dibandingkan dengan rata-rata permintaan servis di bulan sebelumnya. Kondisi serupa juga diyakini akan terjadi pasca libur panjang.
Sebagai contoh pada bulan Januari setelah libur Nataru, permintaan servis diperkirakan akan meningkat hingga 21 persen di bengkel resmi Suzuki, khususnya pada pulau Jawa dan Sumatera. Angka prediksi yang diberikan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tersebut diambil dari data peningkatan servis pada bulan Januari di tahun-tahun silam.
Asst. to Service Department Head PT SIS, Hariadi mengatakan upaya membawa kendaraan ke bengkel resmi untuk dicek secara menyeluruh menjadi tindakan yang tepat untuk memastikan keberlangsungan penggunaan kendaraan.
BACA JUGA: Polres Pulbaket Asap PT KSM
“Bila mobil sudah dipakai untuk durasi yang lama di perjalanan, akan sangat baik bila pelanggan melakukan pengecekan menyeluruh terhadap mobil kesayangannya. Hal ini guna memastikan setiap komponen mesin dan parts kendaraan ada pada kondisi baik dan siap pakai. Sudah tentu keselamatan dalam berkendara merupakan hal yang utama, maka dapat dimulai dari merawat kendaraan pribadi dengan seksama sesuai standar yang dianjurkan dan membawanya ke Bengkel Resmi Suzuki untuk memastikan pengecekan kendaraan menyeluruh oleh teknisi profesional,” ungkap Hariadi.
Salah satu konsekuensi dari perjalanan jauh di kala musim liburan adalah membuat penggunaan ban mobil menjadi lebih berat dibandingkan biasanya. Selain menopang bobot angkut lebih berat, ban mobil juga menempuh jarak lebih panjang dan lama, sehingga temperatur ban cenderung lebih panas serta dapat mengakibatkan penurunan kondisi dan kualitas ban.
Oleh sebab itu, pemilik kendaraan disarankan untuk melakukan pengecekan pertama pada bagian ban secara mandiri setelah selesai melakukan perjalanan jauh.
Berikut ini beberapa cara yang mudah untuk melakukan pengecekan pada ban mobil sebelum datang ke bengkel resmi. Pertama, ban mobil bebas dari benda tajam. Ban mobil yang digunakan untuk menyusuri medan jalan yang beragam memiliki potensi tinggi untuk menancap pada benda tajam seperti batu, serpihan besi, bahkan hingga paku.
BACA JUGA: Tingkatkan Mutu Guru, Kemenag Kucurkan Rp306 Miliar
Benda tajam yang menancap pada ban mobil tidak boleh dianggap sepele karena dapat menyebabkan kebocoran dan berdampak pada keselamatan pengendara. Untuk diketahui, ban mobil dengan tekanan angin ban yang rendah atau kempis, namun bergerak dengan kecepatan yang relatif tinggi akan lebih cepat memicu peningkatan suhu udara pada ban sehingga potensi ban meledak dalam perjalanan juga lebih tinggi.
Ban yang kempis juga bisa berakibat pada mobil sulit dikendalikan dan performa pengereman yang menurun. Selain itu, ban kempis yang dipakai terus menerus bisa berakibat pada deformasi komponen lainnya seperti pelek kendaraan.
Pengguna mobil juga bisa memperhatikan riwayat tambalan ban mobilnya. Ban yang sudah terlalu banyak ditambal kualitasnya akan menurun dan membahayakan keselamatan. Hal ini dikarenakan ban dengan titik tambalan yang banyak akan menyebabkan ketidakseimbangan berat pada titik-titik tersebut, yang secara perlahan juga mempengaruhi handling kendaraan. Kondisi ini sebaiknya mendapat perhatian khusus agar segera diganti.
Kedua, kelayakan tahun pakai ban. Setiap ban mobil yang diproduksi memiliki usia pakai yang berbeda, tergantung dari kualitas karet ban, serta cara pemakaian dan perawatannya.
BACA JUGA:Pelanggaran Pemilu, Dari Netralitas Guru Honorer hingga Libatkan Kades