KEPAHIANG, KORANRB.ID - Ancaman pohon tumbang di kawasan jalan lintas gunung atau Liku 9 menghantui saat musim penghujan. Jalur Liku 9 yang melintasi Hutan Lindung (HL) Bukit Daun selain curam juga banyak pohon yang suatu saat bisa saja tumbang.
Ditambah lagi hujan yang kerap terjadi akhir-akhir ini akan memicu kerawanan di jalur tersebut. Untuk ke sekian kalinya pohon tumbang di kawasan jalan lintas gunung atau liku 9 Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang terjadi lagi, Jumat (19/1) sekira pukul 13.30 WIB.
Pohon tumbang sempat membuat macet arus lalu lintas. Di lokasi, usai menerima laporan petugas TRC Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kepahiang bergegas menuju lokasi menyingkirkan pohon dan dahan yang berserakan dari badan jalan. Dilaporkan, tak ada korban jiwa pascapohon tumbang Liku 9.
BACA JUGA:Pemprov Siapkan Usulan, CASN 2024 Prioritas Tendik dan Teknis
Akibat pohon tumbang, arus lalu lintas sempat terganggu lantaran petugas tengah bekerja. Terpantau petugas Satlantas Polres Kepahiang juga telah berada di lokasi mengamankan arus lalu lintas.
Plt. Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang Hendra, ST melalui petugas BPBD di lapangan Junaidi, ST mengabarkan kondisi terkini arus lintas sudah kembali normal.
"Petugas sudah di lokasi menyingkirkan pohon tumbang di liku 9. Saat ini arus lalu lintas sudah kembali normal," sampai Junaidi.
Bagi pengendara yang ingin melintas di jalur Liku 9, diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan. Cuaca ekstrem dan hujan yang terus terjadi belakangan ini, membuat jalanan licin.
"Tetap hati-hati saat melintas di Liku 9. Apalagi cuaca belakangan ini sangat tak bersahabat," imbau petugas BPBD Kepahiang di lokasi Junaidi.
BACA JUGA:Setor Rp 70 Juta Dijanjikan Jadi Pegawai Bank, Oknum Kabid di Seluma Dilaporkan
Terkait kondisi cuaca ekstrem yang terus melanda Kabupaten Kepahiang hampir sepekan terakhir, pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada. Apalagi dengan kondisi secara geografis Kabupaten Kepahiang masuk dalam kategori daerah rawan bencana.
Di Kabupaten Kepahiang sendiri, dari pendataan terakhir yang dilakukan BPBD setidaknya ada 62 titik di wilayah desa/kelurahan Kabupaten Kepahiang masuk dalam kategori rawan bencana.
Mulai dari titik rawan dari bencana banjir, longsor hingga puting beliung. Dari sebaran titik rawan bencana tersebut, terbanyak berada di Kecamatan Kepahiang. Yakni, tersebar di 5 kelurahan dan 9 desa.
Sementara itu, dari catatan koran ini, sepanjang Januari 2024 ini saja setidaknya telah terjadi 4 bencana longsor dan pohon tumbang terjadi di Kabupaten Kepahiang.
Pertama, pada Selasa 9 Januari 2024, longsor menyebabkan tanah di badan jalan lintas Kepahiang - Kabawetan di Desa Kutorejo menjadi terbis hingga 10 meter, dengan ketinggian mencapai 6 meter.