4. Jelmaan orang meninggal
Adapun mitos lain yang berkembang selain ketiga arti di atas tentang masuknya kelabang ke dalam rumah adalah sebagai jelmaan dari orang yang telah meninggal.
Ada sebagian orang orang yang beranggapan bahwa apabila bertemu dengan kelabang setelah sanak saudaranya meninggal dunia, maka kelabang tersebut adalah sosok dari orang yang telah meninggal tersebut.
BACA JUGA:Mitos Desa Lawang Agung, Diselubungi Tabir Gaib, Sulit Ditemukan Oleh Penjajah
BACA JUGA:Suku Amungme Papua yang Terasing dari Tanahnya Sendiri, Begini Penjelasannya
Kelabang atau Lipan adalah artropoda predator yang termasuk dalam kelas Chilopoda dari subfilum Myriapoda , kelompok arthropoda yang mencakup kaki seribu dan hewan berkaki banyak lainnya.
Dimana kelabang (Lipan) adalah makhluk bersegmen memanjang (metamerik) dengan sepasang kaki per ruas di tubuhnya.
BACA JUGA:Danau Tes, Dibalik Pesonanya yang Memukau Tersimpan Mitos Keberadaan Ular Kepala Tujuh
BACA JUGA:Sejarah dan Tradisi Suku Asmat, Punya Seni Mengukir yang Handal
Semua kelabang (lipan) berbisa dan dapat menimbulkan sengatan yang menyakitkan, dimna akan menyuntikkan racunnya melalui pelengkap seperti penjepit yang dikenal sebagai forcipules atau toxicognaths, yang sebenarnya merupakan modifikasi kaki, bukan taring.
Dikutip dari berbagai sumber, terlepas dari namanya, tidak ada kelabang yang mempunyai tepat 100 pasang kaki.
Adapun jumlah kaki kelabang (lipan) berkisar antara 15 pasang sampai 191 pasang, selalu ganjil.
BACA JUGA:4 Mitos di Kota Bengkulu, Salah Satunya Keberadaan Delman di Tengah Malam
BACA JUGA:Ini Daftar 5 Suku Terbesar di Papua, Punya Tardisi Unik
Kelabang (lipan) sebagian besar merupakan karnivora generalis, dimana berburu berbagai mangsa yang dapat ia kalahkan.
Mereka mempunyai jangkauan geografis yang luas, yang dapat ditemukan di habitat darat mulai dari hutan hujan tropis hingga gurun.