BACA JUGA: Belum Ada Kepastian Putusan Tabat Lebong-Bengkulu Utara
Di sisi lain, ia juga meminta Disperkan benar-benar menyiapkan sarana pendukung dalam memotivasi petani untuk ikut turun tanam kedua pascapanen.
Salah satunya dengan menjamin ketersedian pupuk, pestisida serta penunjang pertanian lainnya untuk mempermudah petani untuk melakukan turun tanam kedua.
Disampaikan Kepala Disperkan Kabupaten Lebong, Hedi Parindo, SE, tahun depan pihaknya menargetkan program MT-2 sedikitnya dilaksanakan di 3.500 hektare lahan sawah.
Dengan jumlah itu diharap dalam panen kedua Lebong bisa menghasilkan 20 ribu ton padi.
Sebagai penunjang, Disperkan akan membantu petani yang siap mengikuti MT-2. Antara lain memberikan bantuan bibit padi unggulan jenis inbrida.
''Termasuk membagikan racun tikus serta racun hama kepada petani yang mengikuti MT-2,'' terang Hedi.
BACA JUGA:Lebong Usul Tuan Rumah Tarkam 2024
BACA JUGA:Larangan Terlibat Politik, dan Tindak PNS Lebong Tak Netral
Di luar itu, Disperkan juga akan menyiagakan 10 unit handtraktor yang siap dipakai secara gratis oleh petani.
Teknis penggunaan melalui usulan kelompok tani ke petugas di Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Suka Bumi, Kecamatan Lebong Sakti.
Disperkan juga akan lebih ketat dalam mengawasi sistem pengairan sawah jelang turun tanam pada pelaksanaan MT-2.
Teknisnya akan diberlakukan pengairan secara bergantian untuk daerah yang sulit air.
Artinya ke depan tidak akan ada lagi keluhan dari petani soal lahan sawah yang kekeringan.
Dalam pelaksanaan MT-2 tahun ini juga diharapkan tersebar merata. Setiap kecamatan harus berkontribusi.
Soal persentasenya disesuaikan dengan potensi lahan persawahan yang dimiliki.