Apalagi kini hama tersebut masih ada meskipun tidak sebanyak Minggu belakang," ungkapnya.
BACA JUGA:Sasar Pajak dari Pemilik Restoran, Gunakan Aplikasi Ini
Untuk mengatasi hama ini agar sawah tidak gagal panen, para petani telah melakukan berbagai upaya.
Termasuk dengan menyemprot berbagai pestisida.
Namun tetap saja hama kresek yang menyerang batang serta akar padi itu tetap muncul.
Jika dibiarkan, maka tanaman padi yang rata-rata masih berusia 40 hari tersebut akan mati dan para petani akan merugi lagi karena gagal panen.
BACA JUGA:Taiwan Paling Diminati, 179 Warga Bengkulu Utara Kerja di Luar Negeri
"Mudah-mudahan, kedepan hama ini bisa cepat pergi dari area persawahan kita.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan," terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur Kastilon Sirat, S.Sos ketika dikonfirmasi membenarkan jika 2 hektare sawah milik petani di Desa Muara Tetap itu diserang hama jenis blas dan kresek.
Namun pihaknya telah melakukan tindak lanjut, dengan langsung melakukan pengecekan kelokasi sawah yang terdampak.
BACA JUGA:Pemasangan Stiker Miskin Penerima Bansos Masih Wacana
Kemudian Dinas Pertanian Kaur Kaur juga telah memberikan bantuan bahan pengendali hama berupa pestisida jenis fungisida.
"Kita sudah berikan bantuan pestisida, sekarang kabar terbaru dari para petani di sana.
Bantuan yang kita berikan telah di semprotkan dan hama sudah mulai berkurang," jelas Kastilon.
Dia mengungkapkan untuk padi yang terserang hama itu yakni padi jenis limpari hamparan sawah sekitar 15 hektare dan 2 hektare sawah diantaranya telah terserang hama.