Sesalkan Guru BK, Murid Korban Penca**lan Ayah

Selasa 06 Feb 2024 - 23:30 WIB
Reporter : Rio Agustian
Editor : Patris Muwardi

KOTA MANNA, KORANRB.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) menyesalkan guru bimbingan dan konseling (BK) kurangnya perhatian. 

Kalau guru BK perhatian, berkemungkinan tak terjadi kasus asusila menimpa murid sekolah di Bengkulu Selatan. Sebagaimana kasus anak jadi korban penca**lan ayah kandung.  

Sebagaimana diketahui, penca**lan yang dilakukan ayah kandung Ss (39) terhadap anaknya yang masih duduk dibangku SMP masih jadi perbincangan di masyarakat Bengkulu Selatan.

BACA JUGA: Anies Tularkan Semangat Perubahan, Prabowo Rayakan HUT Gerindra, Ganjar Janji Optimalkan SDM-SDA

BACA JUGA:Jangan Curang, Bawaslu Ingatkan Netralitas ASN dan Pemdes 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Selatan ikut menyesalkan kasus tersebut. 

Meminta ada beberpa hal yang perlu diperbaiki di sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayan Bengkulu Selatan. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Selatan Novianto, S.Sos M.Si mengatakan, saat ini dunia pendidikan Bengkulu Selatan tidak luput dari kasus asusila. 

Kasus yang menggemparkan seluruh elemen masyarakat ayah kandung memcabuli anaknya,  tidak serta merta menyalahkan pengawasan orang tua saja yang kurang.

Namun, dirinya menyebutkan kesalahan lain juga ada pada pihak sekolah tempat korban tersebut menempuh pendidikan. Terutama bagi, Guru Bimbingan dan Konseling. 

"Sangat perihatin dengan kasus ini. Saya juga sangat menyesalkan Guru BK kami yang tidak berjalan," tegas Kadis.

Seharusnya, Guru BK sambung Novianto lebih dekat dengan anak-anak maupun siswa-siswi yang ada di sekolahnya. Sehingga, ketika sang anak sedang dalam masalah, pasti akan terbuka untuk bercerita dengan Guru BK-nya.

BACA JUGA:Tak Bayar Pajak, 10 Desa Terancam Diproses Hukum, Ini Daftarnya!

"Mungkin guru BK kami yang tidak berhasil pendekatan dengan anak-anak. Ini akan kami segera kami tindaklanjuti," sampai Novianto.

Yang jelas, lanjut Novianto, kasus ini harus dijadikan pembelajaran untuk pihak sekolah maupun orang tua ke depannya.

Kategori :

Terkait