''Jadi saya harap semua pihak bisa menjalankan perannya dalam memberikan dukungan pencapaian BIAN,'' jelas Bupati.
Khususnya para orangtua, diharapnya tidak melakukan tindakan yang dapat mempersulit jalannya imunisasi MR.
Begitu juga pihak sekolah harus bersikap proaktif membantu Dinkes dalam upaya pencapaian program BIAN semaksimal mungkin.
Termasuk para camat, lurah dan kepala desa harus ikut menyosialisasikan kegiatan imunisasi MR ke masyarakat secara aktif.
''Kalau semuanya berpangku tangan dan hanya menunggu kerja dari Dinkes, pastinya hasil yang dicapai tidak akan maksimal,'' tukas Bupati.
Diketahui, hingga saat ini realisasi imunisasi MR baru menembus 4 ribuan anak atau 20 persen dari total anak yang ditargetkan.
Saat ini tim vaksinator imunisasi dari Dinkes Kabupaten Lebong dan 12 Pusat Puskesmas tengah menggencarkan strategi jemput bola ke seluruh sekolah.
Baik tingkat SD maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Lebong.
BACA JUGA:Kuota Calon ASN 2024 Berkurang, Penyebabnya Karena Ini
BACA JUGA:Perusahaan Kuari Diduga Buat Pernyataan Palsu, Warga Beri Pengakuan Mengejutkan
Justru itu seluruh pihak sekolah diminta membantu pendataan terhadap siswanya yang belum diimunisasi.
Untuk imunisasi MR itu sendiri dipastikan aman diberikan kepada semua anak. Sepanjang usianya tidak kurang dari 9 bulan.
Soalnya sejauh ini belum pernah ada kasus yang menimbulkan dampak negatif terhadap anak yang diberikan imunisasi MR. Masyarakat diharap masyarakat tidak ragu terhadap keamanan imunisasi MR.
Terpisah, Wakil Bupati Lebong, Drs. Fahrurrozi, M.Pd meminta peran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan seluruh penyenggara sekolah membantu suksesnya program BIAN.
Termasuk para camat, lurah dan kepala desa diharapnya mendata anak di wilayahnya yang belum diimunisasi MR.
''Kalau semua pihak bergerak, mudah-mudahan target BIAN tercapai dengan maksimal,'' demikian Fahrurrozi.