Hingga nantinya Pelabuhan Pulau Baai dapat menjadi pelabuhan kelas internasional.
Termasuk juga dari sisi operasionalnya. Ketika itu dapat terwujud, tentunya menjadi sebuah keberhasilan bersama.
"Namun itu tadi, untuk mewujudkan target agar Pulau Baai menjadi pelabuhan kelas internasional membutuhkan peran berbagai pihak, termasuk kita yang hadir dalam kegiatan ini," tutup Joko.
Kabar terbaru tentang pengaktifan Trayek Tol Laut oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu juga dapat andil dalam upaya pengembangan kawasan tersebut.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Raden Ahmad Denni, SH, MM, menuturkan salah satu upaya dalam meningkatkan nilai ekspor di Provinsi Bengkulu di tahun 2024 ini, yakni dengan memberikan fasilitas melalui tol laut.
"Kemarin, gubernur sudah mengaktifkan trayek Tol Laut Bengkulu-Tanjung Priok. Ini dimaksudkan agar bahan-bahan kita dari Bengkulu, bisa diekspor dengan lebih cepat," terang Denni.
Pengaktifan jalur laut ini, diyakini lebih menghemat biaya pengiriman. Dalam perjalannya, di yakani lebih aman sampai ke tempat tujuan.
"Di tahun 2024 ini, Pak Gubernur besama Dinas Perhubungan (Dishub) sudah memfasilitas," katanya.
Melihat sumber-sumber daya asli Bengkulu yang sangat banyak, tol laut ini dikatakan Denni memiliki potensi yang sangat besar.
Bahkan, sebelumnya pihak penguaaha kopi dari Kepahiang, sudah meminta untuk diberikan fasilitas tersebut.
"Kemarin, pihak pengusaha atau pengepul kopi di kepahiang meminta untuk memfasilitasi menggunakan tol laut menggunakan dalam hal membawa kopi mereka keluar. Dari Bengkulu di bawa ke Jakarta, Medan, dan lainnya," tuturnya.
Selama ini, pihak Pemprov Bengkulu diyakini Deni terjadi miskomunikasi mengenai potensi melalui trayek tol laut tersebut.
Padahal, ribuan ton kopi bisa pengusaha itu kumpulkan dan dikirim melalui darat.
"Mereka meminta untuk menggunakan tol laut karena jauh lebih murah dan lebih aman.
Dan ini, sudah mulai kita manfaatkan mulai tahun 2024 ini," demikian Denni.