Penataan KI Pelabuhan Pulau Baai tersebut untuk ditingkatkan menjadi KEK merupakan salah satu fokus jangka panjang yang akan dilakukan pihaknya.
"KI di Pelabuhan Pulau Baai termasuk salah satu program jangka panjang kita, yang tentunya bakal terus dikembangkan hingga dapat meningkat menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," ungkap Cecep.
Dikatakan cecep, kawasan yang ditargetkan 410 Ha tersebut sudah sesuai dengan usulan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Pelindo Maksimalkan Jam Operasional Pelabuhan
BACA JUGA:Refleksi Industri Sawit Tahun 2023 di Bengkulu
Menurutnya, pengembangan tersebut perlu dilakukan karena Provinsi Bengkulu membutuhkan industri untuk meningkatkan perekonomian.
"Ini tentunya juga dapat memberikan multiplier effect bagi pelabuhan Pulau Baai berupa peningkatan kargo, baik peti kemas maupun non petikemas," ujarnya.
Disamping itu, dikatakan Cecep pengembangan KI Pulau Baai juga merupakan proyek pemanfaatan aset pelabuhan,
Sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah bagi Provinsi Bengkulu melalui peningkatan ekonomi dan lapangan kerja.
"Pengembangan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan kawasan minimum, dimana biaya pengembangan dapat lebih terjangkau sehingga dapat segera terlaksana," terangnya.
Dilanjutkannya, bentuk awal yang ditetapkan sebagai KI luasannya 75 Ha, dan diharapkan KI dapat segera berjalan.
Ketia KI berjalan dengan baik, maka segera dilakukan peningkatan hingga muaranya nanti menjadi KEK.
BACA JUGA:Industri Alat Kesehatan Asal Indonesia Gandeng Perusahaan Belanda
BACA JUGA:Perkuat Kerja Sama Industri Alat Kesehatan, Kemenperin Gandeng Dubai Health Authorithy
"Dalam pengembangan juga tetap mengacu pada Rencana Induk Pelabuhan Pulau Baai 2016-2035," kata Cecep.
Sementara General Manager PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko menyampaikan, melalui kegiatan tersebut diharapkan terjalin sinergitas dan kolaborasi bersama,