KORANRB.ID - Produktivitas dan daya saing industri furnitur terus ditingkatkan.
Kinerja ekspor sektor ini sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar USD1,8 Miliar.
Selain itu, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) industri furnitur pada Januari 2024 mencapai nilai 52,38 atau berada pada level ekspansi.
Hal ini menandakan para pelaku usaha furnitur percaya terhadap kondisi usahanya.
Diharapkan, industri furnitur dalam negeri dapat terus meningkat dan berhasil memaksimalkan potensi pasar furnitur global yang nilainya mencapai USD629 Miliar (berdasarkan data Expert Market Research).
BACA JUGA:27 Petugas KPPS dan PPS Sakit, 1 Anggota Linmas Meninggal Dunia
Diproyeksikan tumbuh 5 persen pada tahun 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kemenperin adalah dengan melanjutkan program restrukturisasi mesin dan/atau alat peralatan industri pengolahan kayu dan furnitur.
“Kami telah dan sedang melaksanakan program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan industri pengolahan kayu, berupa pemberian reimburse penggantian sebagian pembelian sesuai kriteria,” papar Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika saat mewakili Menteri Perindustrian dalam sambutannya pada Rakernas HIMKI di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sejak 2022, sebanyak 24 perusahaan telah mengikuti program restrukturisasi mesin dan/atau alat peralatan industri pengolahan kayu dan furnitur.
Terdiri dari sembilan perusahaan peserta program pada tahun anggaran 2022 dan 15 perusahaan di tahun 2023.
Pada tahun 2024, anggaran yang dialokasikan untuk program restrukturisasi mesin/peralatan industri ini sebesar Rp7,5 Miliar dengan target peserta 10 perusahaan industri.
Putu menyampaikan, berdasarkan laporan perusahaan tahun anggaran 2022, program ini telah berdampak pada peningkatan efisiensi perusahaan sebesar 10-30 persen.
BACA JUGA:500 Usulan Listrik Gratis Masih Direkap
Selain itu, mutu produk juga meningkat 10-30 persen serta produktivitas perusahaan pun naik 20-30 persen.