Senada dengan Ketua Bawaslu, Ketua Panwascam Seluma, Edi Erzonwan mengatakan temuan ini diawali saat petugas melakukan penghitungan suara dan melihat pada daftar pemilih khusus (DPK) ada 3 pemilih yang ternyata bukanlah warga setempat ataupun warga Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Berhasil Menang dengan Suara Terbanyak, Elisa Ermasari Sampaikan Ini
Sehingga sempat terjadi kebingungan hingga akhirnya petugas PTPS menyampaikan ke Panwascam untuk mencari solusi.
Edi menjelaskan bahwa susuai aturan, tidak boleh ada DPK yang berasal dari daerah lain.
Hanya untuk warga yang KTPnya sudah berdomisili didaerah TPS namun belum terdaftar pada DPT ataupun DPTb.
"Petugas murni kecolongan, kemungkinan yang memilih tersebut sudah mencoba mencari cari TPS untuk memilih, namun akhirnya di TPS sana yang berhasil memilih," ungkap Edi Erzowan.
BACA JUGA:Ini Formasi 35 Kursi DPRD Kota Bengkulu, PAN Masih Memimpin
Sedangkan untuk persiapan PSU mendatang, baik PTPS hingga Panwascam Seluma akan standby dan melakukan pengawasan ekstra mengingat banyaknya ancaman dan peluang kecurangan terjadi.
Termasuk juga aksi money politic dan serangan fajar yang harus dipantau, karena kemungkinan besar bisa saja terjadi.
Maka dari itu Panwascam Seluma berharap kepada masyarakat agar dapat saling membantu untuk memberantas money politic sehingga pemenangnya merupakan calon yang benar benar berkompeten.
"Kami tentunya akan standby dari saat ini hingga pasca PSU untuk meminimalisir temuan kembali.
BACA JUGA:Dinas Dikbud Minta Pengurus Komunitas Belajar di SD dan SMP Aktif
Kepada masyarakat juga diharap melapor jika ada temuan mencurigakan terkait Pemilu dilapangan," jelas Edi Erzowan.
Untuk diketahui, jumlah DPT di TPS 5 Kelurahan Napal Kecamatan Seluma dalam Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Seluma berjumlah 295 pemilih.
Namun dipastikan untuk surat suara DPRD Kabupaten Seluma tidak akan dilakukan, sesuai dengan rekomendasi Bawaslu Seluma kepada KPU Seluma.