Secara umum, program ini memiliki tiga tahapan, yakni pendidikan, sertifikasi, dan penempatan kerja.
Peserta didik akan menjalani program selama satu tahun, dan bakal langsung ditempatkan di industri setelah lulus.
Saat ini, Program Diploma 3 di Politeknik Industri Logam Morowali diikuti sebanyak 368 mahasiswa aktif, dengan 41 orang di antaranya merupakan masyarakat asli Morowali.
Selain itu, terdapat pula 61 mahasiswa Program Setara Diploma 1 yang seluruhnya merupakan warga Morowali.
Program ini diikuti sebanyak 61 peserta.
"Tentunya kita berharap semakin banyak warga kabupaten Morowali yang menjadi mahasiswa di Politeknik Industri Logam Morowali, sehingga akan semakin banyak pula masyarakat lokal yang berkontribusi dalam pembangunan industri di Kabupaten Morowali," harap Masrokhan.
BACA JUGA:Berhasil Menang dengan Suara Terbanyak, Elisa Ermasari Sampaikan Ini
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) BPSDMI Kemenperin, Jonni Afrizon mengungkapkan bahwa kerja sama ini bertujuan menempa kompetensi calon tenaga kerja industri lokal agar siap kerja sesuai kebutuhan dunia industri.
“Program ini diinisiasi dari pemetaan kebutuhan tenaga kerja di Kabupaten Morowali untuk meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Morowali,” tuturnya.
Penyediaan SDM terampil dan kompeten melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, sebagaimana yang diselenggarakan oleh Politeknik Industri Logam Morowali, merupakan bentuk insentif nonfiskal yang juga dapat mendorong pelaksanaan kebijakan hilirisasi industru.
“Program hilirisasi sendiri dapat memberikan multiplier effect atau dampak berganda, di antaranya meningkatkan nilai tambah bahan baku di dalam negeri, menarik investasi masuk ke tanah air, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja,” paparnya.(rilis)