Sedikit dijelaskan Rohidin, dipilihkan para mantan ketua Osis tersebut dikarenakan ketua Osis dinilai sudah memiliki soft skill yang baik dibanding dengan siswa biasa.
Dia sudah biasa menerima beban, tanggung jawab, sudah terbiasa membagi waktu, terbiasa melayani orang lain, dan sudah biasa berkreatifitas.
"Itu pasti ketua Osis seperti itu. Untuk ketua OSIS SMA, kebanyakan dia ketika SMP pasti sudah ikut OSIS juga tidak mungkin pendatang baru. Biasanya waktu SMP itu dia sudah wakil ketua, orang seperti ini yang akan menjadi leader. Itu alasan kita pilih ketua Osis," ujarnya.
Sementara kewajiban para penerima beasiswa yaitu harus menyelesaikan studi dengan baik dan memiliki prestasi.
Jika nanti tidak bisa menyelesaikan sesuai dengan tepat waktu, maka yang bersangkutan harus mengeluarkan biaya sendiri.
Andaikan pula jika penerima beasiswa ini di drop out (DO) atau dikeluarkan dari kampus, maka yang bersangkutan harus mengembalikan uang yang sudah diterima ke kas daerah.
"Maka di sini kita harus didik anak-anak kita, tidak hanya belajar akademik di kampus tetapi juga berlatih untuk mengatur tanggung jawab dan bersosialisasi dengan baik," tutupnya.