Beras juga mengalami kenaikan, sekarang menyentuh harga Rp 160 ribu dari harga sebelumnya Rp 130 ribu per 10 kilogram.
"Dengan harga cabai diatas Rp 100 ribu ini, tentu sangat dirasakan dampaknya bagi masyarakat. Apalagi cabai ini adalah salah bahan pokok yang wajib dibeli untuk kebutuhan sehari-hari," sampai Endy.
Apa solusi yang akan diambil Pemkab Kaur menanggapi harga bahan pokok yang terus naik? Endy mengungkapkan, kenaikan harga bahan pokok ini bukan hanya terjadi di Kabupaten Kaur melainkan di seluruh Provinsi Bengkulu.
Untuk itu, Pemkab Kaur juga telah berkoordinasi mencari solusi langkah apa yang akan diambil jika memang harga bahan pokok masih tinggi pada saat bulan Ramadan nanti.
Kemungkinan Pemkab Kaur, akan menggelar pasar murah dengan menjual beberapa bahan pokok yang harganya akan lebih miring dibandingkan di pasaran.
"Untuk solusi kita belum bisa berkata banyak, tapi kemungkinan bulan Ramadan nanti akan kita gelar pasar murah bekerjasama langsung dengan Bulog," jelasnya.
BACA JUGA:Pembebasan Pajak Impor Membuat Harga Kendaraan Listrik Menjadi Terjangkau
Terpisah salah satu warga yang tengah berbelanja kebutuhan bahan pokok di Pasar Inpres Bintuhan, Dedy Kaplianto mengatakan, naiknya harga bahan pokok ini sangatlah berimbas dengan mereka.
Apalagi harga cabai dan beras yang menjadi salah satu kebutuhan yang wajib dibeli.
Untuk itu, Dedy mengaku saat ini terpaksa membeli cabai maupun beras lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
Jika sebelum harga bahan pokok naik dia bisa membeli cabai 1 kilogram, saat ini hanya bisa membeli setengah kilogram saja.
Uang sisanya juga bisa dibelikan untuk kebutuhan lainnya.
BACA JUGA:27 Calon Jemaah Haji Asal Bengkulu Ajukan Penggabungan Mahram, Begini Penjelasannya
"Kalau bisa pemerintah cari solusinya untuk kita masyarakat, harga bahan pokok ini semuanya hampir rata-rata naik," keluh Dedy.
Apalagi jika harga bahan pokok tetap naik sampai dengan bulan Ramadan nanti.
Tentu masyarakat akan merasa keberatan dengan harga bahan pokok yang begitu tinggi.