Ia juga berharap dengan adanya sosialisasi ini kasus kekerasan dan asusila terhadap anak bisa berkurang.
“Tindak kekerasan dan asusila terhadap ini biasanya dilakukan oleh orang terdekat. Bisa tetangga hingga anggota keluarga tersebut,” bebernya.
Eva juga juga mengingatkan kepada orangtua untuk benar-benar mengawasi anak dalam menggunakan media sosial.
Sebab di Kabupaten Bengkulu Tengah sudah ada beberapa kasus asusila yang terjadi karena pengaruh Handphone (HP) maupun penggunaan media sosial.
Sebab sudah ada terjadi anak di bawah umur yang berkenalan dengan orang yang baru dikenalnya dan sudah diimingi-imingi uang sehingga terjadi tindak asusila tersebut dan ini harus dicegah sejak dini.
“Kita mengingatkan kepada orang tua untuk benar-benar mengawasi anak dalam pengunaan Hp. Sebab tindak kejahatan terhadap anak saat ini sudah marak terjadi melalui media sosial. Bahkan sudah ada kasus melalui video call,” pungkasnya.
Terpisah, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah, Evi Susanti, S.IP, M.AP meminta Pemkab Bengkulu Tengah dapat serius dalam menangani semua kasus asusila terhadap anak di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Dengan adanya penanganan yang serius, tentu akan berdampak terhadap pemulihan psikologis ataupun mental anak tersebut.
“Pemkab harus benar-benar melakukan pendampingan yang ekstra dan bahkan hingga sembuh terhadap anak yang menjadi korban. Kepada pelaku kita berharap dapat dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Bila perlu Kabupaten Bengkulu Tengah bisa melakukan berbagai terobosan agar kasus asusila di Kabupaten Bengkulu Tengah ini berkurang bahkan tak ada lagi.
“Kita berharap kasus asusila terhadap anak ini tak terjadi lagi di Kabupaten Bengkulu Tengah. Orang tua harus benar-benar menjaga keamanan terhadap anak,” terangnya.
Tak hanya terhadap anak, ia berharap DP3AP2KB juga bisa fokus terhadap penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan.
“Tak hanya kasus asusila terhadap anak, kasus kekerasan terhadap perempuan juga harus ditangani dengan serius. Kita berharap ke depan tak ada lagi kasus asusila terhadap anak dan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Bengkulu Tengah,” katanya.(**)