Meskipun pedagang yang berjualan terhitung cukup banyak, namun ini tidak mempengaruhi pendapatan.
Terbukti, di hari pertama puasa hampir seluruh jualan para pedagang ludes di borong para pembeli.
"Biasanya, pembeli ini masih akan ramai sampai dengan pertengahan puasa dan akan berkurang. Tapi penghujung puasa juga biasa ramai yang beli," tukasnya.
BACA JUGA:Ramadan Jam Sekolah di Kaur Dikurangi, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Lapak Pasar Inpres Belum Ditempati, Ternyata Ini Alasannya!
Sementara itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kaur, Endy Yurizar SP meminta
untuk para pedagang dadakan yang berjualan di pinggir jalan lintas terutama di area Lapangan Merdeka Bintuhan, supaya tidak terlalu ke tengah jalan, agar tidak menggangu lalu lintas.
Seperti yang diketahui, ketika sore di bulan Ramadan jalan di Bintuhan biasanya akan macet karena banyak warga yang berhenti di tengah jalan untuk membeli takjil yang di jual di pinggir jalan.
"Silakan berjualan tidak ada larangan tapi, jangan terlalu tengah bisa menyebabkan kemacetan," ungkapnya.
Selain itu, kepada para pedagang dia juga mengimbau agar benar-benar menjual makanan yang bersih dan higienis.
Supaya tidak menjadi sumber penyakit, karena para pembeli biasannya akan kalap membeli takjil tanpa melihat lagi apakah jualan tersebut higenis atau tidak.
"Kebersihan jualan juga harus diperhatikan, jangan cuma cari enaknya saja perhatigan juga untuk kesehatan," tegasnya.
Endi mengungkapkan, pantauan yang dilakukan pihaknya saat ini hampir di seluruh kecamatan se-Kabupaten Kaur
ada penjual dadakan yang yang menjual berbagai aneka takjil. Namun para pedagang itu, berjualan di lahan milik pribadinya saja.
Untuk lokasi pasar dadakan, yang memang di fasilitasi oleh Disperindagkop Kaur adalah di depan Gedung Sentra Kuliner Bintuhan.
"Yang benar-benar fasilitas dari kita hanya di Gedung Sentra Kuliner, selebihnya itu inisiatif sendiri," tukasnya.