“Pada pukul 06.30 WIB saya lihat gerbang sudah dirantai dan tergembok.
Selalin itu sudah ada sepanduk tertempel di pagar, langsung saya mengambil palu dan gergaji untuk memotong rantai serta menghancurkan gembok, dan terbuka itu pada pukul 06.50 WIB,” jelas Hasdi.
BACA JUGA:Sidak BPOM Selama Ramadan, Ini Jadwalnya
BACA JUGA:Sidak BPOM Selama Ramadan, Ini Jadwalnya
Sementara, perwakilan wali murid, Silvie mengatakan aksi penyegelan yang dilakukan wali murid itu lantaran dinilai SDN 1 Kota Bengkulu tidak kondusif.
Wali murid mengharapkan, pasca adanya konferensi pers beberapa waktu lalu terkait polemik pemindahan guru Erzon, sekolah akan kondusif.
Namun wali murid menilai masih banyak hal yang tidak pas terjadi, seperti murid hanya diberi tugas jarang sekali mendapat praktek.
Kemudian hitungan jam mengajar tak cukup, bahkan Guru Agama di SDN 1 Kota Bengkulu hanya 1 orang yang aktif,
Kekhawatiran itu kata Silvie, sebab tidak lama lagi anak-anak mereka di SDN 1 Kota Bengkulu akan menghadapi Ujian Ahir.
“Kami bergerak (penyegelan, red) berdasarkan apa yang kami rasa dan kami lihat.
Yang kami lihat anak-anak kami itu selalu mendapat tugas, tugas untuk menyelesaikan permasalahan guru yang tidak mengajar khususnya agama.
Sebab Guru Agama sekarang cuma 1 yang aktif, dan mustahil guru satu orang dapat mengatur siswa SDN 1 Kota Bengkulu yang sangat banyak berjumlah 458 siswa,” jelas Silvi.
Ia juga menjelaskan, para wali murid menilai dengan adanya Pak Erzon membuat para anak-anaknya lebih baik di bidang agama.
“Anak-anak kami lebih baik di bidang agama,” ungkap Silvie.
Dari pantauan RB di lokasi, usai aksi penyegelan itu, wali murid kembali berkumpul untuk melanjutkan aksinya.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pasca menyegel pagar SDN 1 Kota Bengkulu, para wali murid akan mendatangi Kantor Walikota Bengkulu untuk meminta jalan keluar.