Dengan demikian sarang nyamuk benar-benar habis dan tidak ada nyamuk penyebab demam berdarah dengue.
Sementara itu masih kata Isman bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan fogging, maka terlebih dahulu ada kasus di wilayah yang akan difogging.
Dan dibuktikan dengan uji lab hasil DBD yang menyerang warga.
"Selain fogging Dinas Kesehatan juga membagikan bubuk abate kepada masyarakat," imbuhnya.
BACA JUGA:THR ASN Pemprov Bengkulu Cair Pekan Depan, TPP dan Tambahan Tunjangan 1 Bulan Juga Dibayar
Beberapa masyarakat mengungkapkan DBD di Bengkulu Selatan sedang meningkat.
Seperti diungkapkan warga Kelurahan Ibul Dendi Jofrianto, penyakit demam berdarah telah memakan korban, hingga meninggal dunia.
Kondisi ini sebutnya sangat mengkhawatirkan warga.
Apalagi masyarakat yang mempunyai balita.
"Benar di lingkungan kami sudah ada korban, bahkan meninggal dunia," ucapnya.
BACA JUGA:Percepatan Pembangunan Pasar Purwodadi, Pejabat Kementerian PUPR Datangi Bengkulu Utara
Oleh sebab itu ia berharap kepada pemerintah untuk lebih waspada karena demam berdarah dengue tidak lagi main-main dan memakan korban jiwa.
"Kiranya ini dapat menjadi pelajaran, dan mudah-mudahan tidak ada lagi korban lainnya," tutur Dendi.
Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan Edwien Alfha SH mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan menjalankan imbauan yang disampaikan pemerintah.
Karena demam berdarah tersebut lebih baik dicegah daripada mengobati.
BACA JUGA:Bupati Seluma Mutasi Kepala Sekolah, Ini Daftar Lengkapnya