Puasa memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian manusia karena melalui praktik puasa, seseorang tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari perbuatan-perbuatan yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Ukir Sejarah Piala 2023! Ini 6 Fakta Sepakbola Yordania, Timnas Tak Pernah Menang
BACA JUGA:35 Tips Membimbing dan Mengenalkan Agama Pada Anak, Salah Satunya Ikut Kegiatan Keagamaan
Ini memperkuat kesabaran, ketahanan, dan disiplin diri.
Selain itu, puasa mengajarkan empati terhadap mereka yang kurang beruntung dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
Dengan demikian, puasa membantu individu menjadi lebih baik dan siap menerima tugas besar serta suci dengan lebih baik.
BACA JUGA:Objek Wisata Alam dan Sejarah di Bengkulu Utara Ini Ada Peninggalan Penjajah Belanda
BACA JUGA:Kamu Harus Tahu, Ini 7 Tips Gaya Hidup Sehat Kurangi Risiko Terkena Usus Buntu, Bisa Kamu Coba!
Selama bulan Ramadan, umat Islam menahan diri dari makan, minum dan aktivitas lain yang membatalkan puasa dari fajar hingga matahari terbenam.
Tujuan puasa adalah untuk meningkatkan kesadaran spiritual, disiplin diri, dan empati terhadap yang kurang mampu.
Selama puasa, umat Islam juga dianjurkan untuk meningkatkan ibadah seperti shalat tarawih dan membaca Al-Qur’an, sehingga membantu dalam meningkatkan iman dan aqidah mereka.
BACA JUGA:Sejarah Tahun Baru Imlek, Berawal dari Hewan Pemangsa Manusia
BACA JUGA:15 Tips Membimbing Anak-Anak Mengenal Ramadan, Berikut Penjelasannya
Puasa juga merupakan kesempatan untuk merenungkan ajaran Islam secara mendalam.
Puasa tidak hanya berdampak pada tubuh fisik seseorang, tetapi juga pada akal (kemampuan berpikir dan memahami), perasaan (emosi dan perasaan), jiwa (kehidupan rohani atau spiritual) dan sanubari (kehendak atau kemauan).
Jadi, praktik puasa tidak hanya tentang menahan diri dari kebutuhan fisik, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran diri, disiplin mental dan hubungan spiritual dengan Tuhan.