KORANRB.ID – Selama bulan Ramadan, aktivitas belajar mengajar di sekolah tetap berjalan sebagaimana biasanya.
Meski demikian, di momen Ramadan ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong menginstruksikan kepada seluruh sekolah baik tingkat SD maupun SMP untuk lebih mengutamakan pendidikan karakter kepada peserta didiknya.
Sekretaris Dinas Dikbud Kabupaten Rejang Lebong, Hanapi, M.Pd mengatakan Dinas Dikbud telah mengeluarkan surat edaran bernomor 800/651/Set.I.Dikbud/2024 mengenai penjadwalan libur awal Ramadan serta pengaturan kegiatan belajar mengajar (KBM) selama bulan Ramadan.
“Setiap sekolah kita minta agar mengutamakan pendidikan karakter kepada seluruh siswanya. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah pesantren kilat yang dilaksanakan setiap hari Jumat, dan meniadakan pembelajaran yang bersifat fisik di bulan Ramadan,” jelas Hanapi.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan pembentukan karakter selama bulan puasa Ramadan diwujudkan melalui penyelenggaraan pengajian dan program hafalan ayat-ayat suci Alquran, serta pelaksanaan tadarusan dan shalat dhuha.
BACA JUGA:Update Kebakaran di Padang Jaya, Api Belum Padam, Ini 9 Pemilik Ruko yang Terbakar
“Dengan kegiatan-kegiatan tersebut kita berharap terciptanya kemampuan para siswa dalam menghafal dan membaca Alquran, dan lebih baiknya jika para siswa bisa khatam Alquran di bulan Ramadan ini,” tegas Hanapi.
Dia menambahkan bahwa untuk kegiatan belajar mengajar di setiap sekolah, kebijakan tetap sama seperti sebelumnya, yaitu enam hari dalam satu minggu, namun dengan pengurangan waktu pelajaran masing-masing mata pelajaran sebesar 10 menit.
Dia menyatakan sekolah-sekolah yang dikelola oleh Dikbud Rejang Lebong telah kembali beroperasi sejak tanggal 14 Maret, setelah sebelumnya diliburkan selama tiga hari untuk menyambut bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah.
“Pendidikan karakter adalah elemen penting yang tidak boleh dilewatkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Selain memberikan siswa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meraih kesuksesan di masa depan, pendidikan karakter juga bertujuan untuk membentuk siswa menjadi individu yang memiliki moral yang kuat dan tanggung jawab sosial yang tinggi,” terang Hanapi.
Menurutnya, pendidikan karakter tidak hanya berfokus pada pengajaran tentang etika dan moral, tetapi juga mencakup pembentukan sikap, perilaku, dan mentalitas siswa.
Hal ini penting karena sikap dan perilaku siswa memiliki dampak besar terhadap prestasi mereka di sekolah serta kesuksesan mereka di masa mendatang.
BACA JUGA:9 Negara dengan Durasi Puasa Terlama di Dunia, Ada yang Sampai 20 Jam, Indonesia Termasuk?
“Pendidikan karakter bisa diintegrasikan ke dalam pembelajaran di setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang menyangkut norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari, khususya di momen Ramadhan seperti ini,” tambah Hanapi.
Meski demikian, Hanpi menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan di sekolah memang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan di rumah.