BACA JUGA:Simak! Ini Hukum Pamer Foto dan Video Makanan di Medsos saat Berpuasa
BACA JUGA:Stok Bapok di Kota Bengkulu Cukup Hingga Lebaran
Pasalnya, selama ini untuk pemeriksaan barang bawaan penumpang saat pemberangkatan CJH,
Pemerintah Provinsi Bengkulu harus menyewa alat tersebut dengan biaya yang tidak sedikit.
Alokasi penganggaran untuk pengadaan satu unit X-Ray itu menurut Bambang sebesar Rp1,5 miliar.
Dimana idealnya menurut Bambang dibutuhkan dua unit X-Ray untuk pemeriksaan barang penumpang yakni untuk kabin dan kargo.
“Memang idealnya kita punya dua, satu unit X-Ray kabin untuk penumpang satu lagi X-Ray kargo. Cuman kita baru mampu untuk pengadaan satu unit,” bebernya.
Nantinya alat tersebut akan dipasang di Asrama Haji Bengkulu dan ditargetkan mulai digunaan saat keberangkatan CJH Bengkulu tahun 2024 ini.
Asisten I Setda Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si, mengatakan Pemprov Bengkulu pada musim haji, biasanya memang menyewa alat X-Ray.
Jika diakumulasikan, untuk dua hingga tiga kali sewa harganya sama seperti harga X-Ray jenis dual view ini.
"Harga sewa cukup mahal. Dua hingga tiga kali menyewa, sama dengan harga satu X-Ray. Jadi, lebih baik dibeli X-Ray itu," jelas Khairil.
Sehingga, demi efisiensi anggaran, tahun ini akan dilakukan pembelian khusus untuk X-Ray kabin dan penumpang.
Alokasi yang sudah disiapkan oleh Pemprov melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, sekitar Rp1,5 miliar.
Disamping, alat X-Ray yang dimiliki Pemprov saat ini memang sedang rusak.
Sehingga, penggunaan X-Ray di terminal VIP tersebut harus meminjam dari pihak bandara.
"Kita sudah bahas dan insyaallah dalam waktu dekat akan kita beli dan itu untuk memenuhi standar internasional. Akan membeli yang dual view," katanya.