SURABAYA, KORANRB.CO – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini yang dipusatkan di Surabaya berlangsung meriah. Kemarin (21/10) dihelat jalan santai yang diikuti lebih dari seratus ribu peserta. Puncak HSN digelar hari ini dengan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Kegiatan jalan santai kemarin dilepas langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Hadir pula Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
BACA JUGA:Blanko Minim, 5.649 Warga Terancam Tunda Cetak e-KTP
Sejak pagi, para peserta dari berbagai daerah dan berbagai kalangan, termasuk dari pondok pesantren, sudah memadati area jalan sehat. Rutenya mengambil start di Gedung Negara Grahadi, lalu Jalan Panglima Sudirman menuju Bambu Runcing, Patung Karapan Sapi, Jalan Basuki Rahmat, kemudian putar balik Tunjungan Plaza dan kembali ke titik finis di Grahadi. Selain puluhan pelaku UMKM, di sepanjang rute jalan sehat dimeriahkan penampilan hiburan seperti tari sufi dan musik patrol.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengajak peserta jalan sehat menggelorakan semangat berjihad para santri terdahulu. ”Para pemuda dari Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan seluruh daerah lainnya, terutama Jawa Timur, santri dari seluruh Indonesia bersama berjihad untuk keseluruhan kesatuan negeri. Mari jihad jayakan negeri,” serunya.
BACA JUGA:Pemkab Bisa Tertibkan APS Dengan Perda
Menurut dia, Surabaya tak bisa dilepaskan dari sejarah resolusi jihad yang digaungkan para ulama. Surabaya menjadi kota yang bersejarah. Juga menjadi simbol perjuangan para santri dalam melawan penjajah. ”Surabaya menjadi pusat pertarungan dalam mempertahankan NKRI. Ini titik penting sebagai fondasi keberlangsungan proklamasi,” kata Gus Yahya.
Gubernur Khofifah menambahkan, peringatan Hari Santri menjadi momentum untuk mensyukuri jasa para santri. Dia turut mengajak santri untuk menguatkan pertahanan NKRI. Menurut Khofifah, jihad untuk menjaga NKRI bisa dilakukan lewat berbagai upaya. Salah satunya lewat momen Jalan Santai Hari Santri yang juga menjadi bagian untuk mempererat persaudaraan dan guyub rukun antarsemua elemen masyarakat. ”Hari ini tarikan napas masyarakat, seluruh elemen, dan pondok pesantren di Jatim merupakan tarikan kesatuan untuk bisa berjihad menjaga NKRI,” kata Khofifah.
BACA JUGA:Sembilan Bulan, TKS Nakes RSUD Kepahiang Tak Digaji
Menag Yaqut menambahkan, peringatan Hari Santri harus dilakukan secara positif. Untuk puncak peringatan hari ini, seluruhnya telah siap. ”Persiapan sudah matang. Presiden dijadwalkan hadir,” kata Yaqut.
Menurut dia, apel secara akbar akan dilakukan di Tugu Pahlawan. Presiden Joko Widodo dijadwalkan memberikan pengarahan.
Terkait pilpres, Yaqut mengingatkan agar santri ikut andil dalam pemilu. Santri harus benar-benar memilih pemimpin yang tepat. Suara santri akan menentukan masa depan bangsa. (hen/c19/fal)