2. Kerajaan Sungai Serut di sekitar Bengkulu
3. Kerajaan Sungai Lemau di daerah Pondok Kelapa
3. Kerajaan Silebar di sekitar Bengkulu - Jenggalu dengan pelabuhannya Pulau Bai; dan
4. Kerajaan Serawai di daerah Bengkulu Selatan.
Dikutip dari buku Sejarah Sosial Daerah Kota Bengkulu, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1984.
BACA JUGA:Safari Ramadan ke 100 Masjid di Seluma, Tiap Masjid Dapat Bantuan, Totalnya Rp250 Juta
Kerajaan Sungai Serut berpenduduk Suku Rejang Sawah atau Rejang Sabah. Rajanya yang terkenal adalah Ratu
Agung. Ratu Agung beranak 7 orang yaitu; Ratu Cili, Manuk Mincor, Lemang Batu, Riandang Papan, Tajuk Rompong,
Anak Dalam Muara Bengkulu dan Puteri Gading Cempaka.
Sepeninggalnya Ratu Agung, jabatan pimpinan kerajaan dipegang oleh Anak Dalam Muara Bengkulu.
BACA JUGA:Begini Sejarah Muhammadiyah Gunakan Metode Hisab untuk Tentukan Awal Ramadan dan Idul Fitri
Dalam masa pemerintahan Anak Dalam ini terjadi peristiwa peperangan dengan kelompok bangsa yang berasal dari Tanah Aceh.
Menurut tradisi lisan, percekcokan itu disebabkan oleh gagalnya pimpinan orang-orang Aceh melamar Puteri Gading Cempaka untuk dijadikan isterinya.
Perang berkesudahan dengan damai. Orang Aceh sebagian kembali ke tanah asalnya.
Sedangkan Anak Dalam yang sudah merasa malu tinggal di daerah Sungai Bengkulu, berangkat bersama pengiringnya menuju daerah Gunung Bungkuk, Rindu Hati (Bengkulu Tengah), bahkan ada yang meneruskan perjalanannya ke daerah hutan perbatasan dengan Jambi.
BACA JUGA:Rumah Peninggalan Raja Cungkai, Bukti Sejarah Zaman Kerajaan di Kabupaten Kaur