Rawan Pungli, Polisi Awasi Khusus Eks Jalinbar Bengkulu Utara Sepanjang Mudik dan Balik Lebaran

Rabu 03 Apr 2024 - 23:23 WIB
Reporter : Tri Shandy Ramadani
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Ini lantaran ada beberapa titik lokasi jalan yang terjadi abrasi parah sehingga sangat membahayakan pengendara.

BACA JUGA:Dua Traktor Petani Kemumu Bengkulu Utara Digasak Pencuri, Begini Kronologisnya

BACA JUGA:Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Pengeroyokan Sopir dan Kernet di Bengkulu Utara

Polres Bengkulu Utara juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait dengan pemasangan rambu termasuk jika memungkinkan menambah fasilitas penerangan jalan. 

Ia menerangkan jika Polisi melakukan pengamanan sepanjang arus mudik, hari H Idulfitri maupun arus balik lebaran. 

Selain eks Jalan Lintas Barat, Polisi juga sudah mempetakan ruas-ruas jalan ataupun titik-titik rawan kejahatan dan kecelakaan. 

Hal ini akan menjadi fokus pengamanan dan penanganan yang dilakukan Polres Bengkulu Utara sepanjang operasi Ketupat Nala yang saat ini dilakukan.  

“Maka setiap kita akan meningkatkan patroli pengamanan di jam dan lokasi rawan kecelakaan dan kejahatan sehingga bisa memberikan rasa nyaman dan aman bagi pengendara ataupun pemudik yang melintas,” terangnya. 

Selain itu, bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik lebaran dan meninggalkan rumah mereka dalam keadaan kosong, Polres Bengkulu Utara juga melakukan pelayanan khusus. 

Polres Bengkulu Utara menerima jika ada masyarakat yang ingin menitipkan kendaraannya, terutama motor. 

“Sehingga pemudik bisa berangkat mudik dengan tenang tanpa rasa was-was, hal ini juga menghindari terjadinya aksi pencurian rumah kosong saat ditinggalkan pemiliknya mudik,” terangnya.

Bakit juga menerangkan jika Polres Bengkulu Utara juga sudah tuntas melakukan Operasi Penyakit Masyarakat atau Pekat. 

Hasilnya, Polres Bengkulu Utara melakukan penyitaan pada ratusan botol minuman keras dan petasan. 

“Barang-barang yang kita sita dalam operasi pekat tersebut akan dilakukan pemusnahan nantinya,” terangnya. 

Masuk dalam operasi pekat tersebut, termasuk delapan pelaku pungli dan penganiayaan yang terjadi di Desa Bintunan Kecamatan Batik Nau. 

Termasuk praktik asusila yang masih dilakukan sepanjang ramadhan dan sejak Polres Bengkulu Utara menggelar operasi pekat nala tersebut. 

Kategori :