SELUMA, KORANRB.ID - Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE mengaku saat ini untuk penanganan ablasi di pinggir sungai Air Alas Kelurahan Kembang Mumpo sedikit mengalami keterlambatan.
Hal ini mengingat cuaca yang saat ini sangat ekstrem dan arus air yang selalu deras, maka pemasangan bronjong yang dilakukan oleh Dinas PUPR Provinsi Bengkulu sedikit terhambat.
"Arus sungai saat ini sangat deras sekali, jika nanti sudah mulai surut maka penanganan segera dilakukan,"ujar Bupati Seluma.
Bupati sebelumnya sudah bersurat ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bengkulu, agar pinggiran sungai tersebut dapat ditangani dan diberi bronjong.
BACA JUGA:Abrasi di Seluma, Satu Rumah Hanyut Diseret Aliran Sungai
Hal ini agar meminimalisir ablasi yang kemungkinan akan kembali meluas dan menggerogoti permukaan tanah dipinggiran sungai.
Karena sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma melalui Wakil Bupati (Wabup), Drs. Gustiano juga sudah meninjau lokasi tersebut, tepatnya sebelum ablasi meluas dan merobohkan rumah warga.
"Kemarin sudah pernah di cek oleh Wabup. Karena kewenangannya dari Pemerintah Provinsi, maka dari Pemkab hanya bisa menyurati untuk segera ditanggapi,"ungkap Bupati Seluma.
BACA JUGA:Ancaman Abrasi Ancam Kawasan Perkebunan Warga
Untuk diketahui, pda Rabu lalu viral di media sosial terkait tobohnya bagian dapur rumah milik Dedi Haryanto lantaran ambruk dan hanyut terseret arus sungai air alas.
Dari informasi yang dihimpun RB, pada Jumat siang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seluma sudah berangkat menuju lokasi rumah yang roboh dan hanyut akibat ablasi yang terjadi di pinggiran sungai air alas Kelurahan Kembang Mumpo.
Selain itu pada Kamis siang terlihat sudah ada dua unit alat berat jenis ekskavator atau mesin pengeruk yang beroperasi diseberang sungai.
Berdasarkan penjelasan warga setempat, Popi Asjusepa (45), dua alat berat yang didatangkan ini berfungsi untuk menormalisasi alur sungai, dengan mengeruk timbunan tanah yang ada di seberang sungai, agar tidak sungai tak terlalu menikung.
BACA JUGA:Abrasi Muara Sungai Bengkulu Makin Parah, DPRD: Segara Kita Sidak
Kedua alat berat tersebut berasal dari pengelola tambak udang yang ada di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras dan milik Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, lantaran alat berat eksavator yang dimiliki Dinas PUPR Kabupaten Seluma dalam kondisi rusak.