BENGKULU, KORANRB.ID- Gerhana Matahari total adalah fenomena alam yang terjadi ketika Bulan bergerak di antara Matahari dan Bumi, sehingga menutupi Matahari sepenuhnya dari pandangan kita di Bumi.
Fenomena ini hanya dapat terjadi ketika Bulan berada dalam posisi tertentu dalam orbitnya dan ketika Matahari, Bulan dan Bumi berada dalam satu garis lurus.
BACA JUGA:Dikaitkan dengan Teori Nabi Yunus, Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Viral!
Selama gerhana Matahari total, Matahari akan tampak seperti terbenam dan langit akan menjadi gelap.
Ini adalah kesempatan yang langka dan berharga bagi ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang Tata Surya.
Selama gerhana Matahari total, ilmuwan dapat melakukan berbagai eksperimen untuk memahami lebih lanjut tentang Tata Surya.
BACA JUGA:Terjadi pada 743 SM, Ini Gerhana Matahari Total dengan Durasi Terlama Sepanjang Sejarah di Dunia
Dimana mereka dapat mengamati perubahan suhu di permukaan Bumi selama gerhana, atau mereka dapat mengamati perubahan dalam medan magnetik Bumi.
Selain itu, mereka juga dapat mengamati perubahan dalam aktivitas Matahari, seperti pelepasan partikel Matahari atau matahari.
Pada tanggal 8 April, gerhana Matahari total terjadi di Amerika Utara.
BACA JUGA:Gerhana Matahari 8 April 2024, Akan Pecahkan Misteri Matahari
Ini adalah kesempatan yang baik bagi ilmuwan untuk melakukan eksperimen dan mempelajari lebih lanjut tentang Tata Surya.
Dengan melakukan eksperimen ini, ilmuwan dapat memahami lebih lanjut tentang bagaimana Matahari, Bulan dan Bumi berinteraksi satu sama lain, serta bagaimana mereka mempengaruhi kehidupan di Bumi.
BACA JUGA: Catat! Gerhana Matahari Total Terjadi 8 April 2024, Bisa Terlihat di Indonesia? Begini Penjelasannya
Adapun misi NASA untuk mempelajari gerhana Matahari menggunakan pesawat WB-57 dengan tujuan mempelajari Matahari dan Bumi selama gerhana Matahari.