Mengambil pengamatan dan data yang hanya dapat diperoleh saat terjadi gerhana
Pesawat khusus yang digunakan oleh NASA untuk misi ini dapat terbang pada ketinggian 5 km, lebih tinggi dari pengamat di darat.
BACA JUGA:Fenomena Alam: Gerhana Matahari Total Jelang Lebaran, Begini Dampaknya
Dimana dapat memberikan kesempatan untuk berada dalam bayangan Bulan selama 7 menit, lebih lama dibandingkan 4 menit di darat
Pesawat akan mengikuti jalur totalitas atau kegelapan total gerhana, terbang dari barat daya ke timur laut, tetap berada dalam bayangan Bulan saat melintasi Matahari.
BACA JUGA:Terjadi pada 743 SM, Ini Gerhana Matahari Total dengan Durasi Terlama Sepanjang Sejarah di Dunia
Empat pilot NASA akan menerbangkan 2 pesawat WB-57 secara bersamaan, kerja sama tim yang erat diperlukan untuk menjalankan misi yang kompleks ini.
Berbagai instrumen ilmiah akan dipasang di pesawat untuk mengamati dan mengumpulkan data selama gerhana.
BACA JUGA:5 Tempat Pengasingan Soekarno, Salahsatunya di Bengkulu, Ini Sejarahnya
Data dan pengamatan ini akan membantu para ilmuwan memahami Matahari dan Bumi dengan lebih baik.
Secara keseluruhan, misi ini memanfaatkan teknologi pesawat terbang canggih untuk memberikan kesempatan unik bagi para ilmuwan NASA untuk mempelajari gerhana Matahari secara lebih mendalam dan komprehensif.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Islam Masuk ke Bengkulu Abad 16, Ternyata Karena Ini
Ketinggian terbang dan durasi pengamatan yang lebih lama akan menghasilkan data yang sangat berharga untuk penelitian astronomi dan ilmu kebumian.
Dengan kemampuan pesawat WB-57 untuk terbang pada ketinggian yang sangat tinggi.
Ketinggian ini memberikan beberapa keuntungan.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Jauh Sejarah Traktat London dan Hubungannya dengan Bengkulu