Musim Pancaroba Picu Peningkatan Kasus Pneumonia, Dinkes Ingatkan Balita dan Lansia Paling Rentan
Kepala Bidang P2P Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si-- OKI IBRIANSYAH/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Memasuki musim pancaroba, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit pneumonia, terutama pada kelompok balita dan lansia.
Perubahan cuaca yang tidak menentu, dari panas ke hujan disertai angin lembap, menjadi pemicu utama turunnya daya tahan tubuh, sehingga penyakit pernapasan mudah menyerang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si, mengatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem pada masa pancaroba seringkali berdampak pada meningkatnya kasus infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia.
Ia menegaskan, balita dan lansia merupakan dua kelompok usia yang paling rentan karena sistem imunnya belum atau tidak sekuat orang dewasa.
BACA JUGA:Dodi Sukardi Pimpin DPC PDI-P Kota Bengkulu
“Kami mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kesehatan anggota keluarga, terutama balita dan lansia.
Jika muncul gejala seperti batuk, pilek, demam, atau sesak napas, segera periksakan ke fasilitas kesehatan agar tidak berkembang menjadi pneumonia,” ujar Ruslian, Senin, 20 Oktober 2025.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, jumlah kasus pneumonia di seluruh wilayah provinsi dari Januari hingga Oktober 2025 tercatat sebanyak 883 kasus meningkat sejak 4 minggu terakhir.
Kabupaten Lebong menjadi daerah dengan kasus tertinggi, mencapai 228 kasus, disusul Bengkulu Utara 194 kasus, dan Kota Bengkulu 125 kasus.
BACA JUGA:Ormas di Bidang Hukum dan Sosial Mendominasi
Sementara itu, Kabupaten Kepahiang mencatat 90 kasus, Rejang Lebong 70 kasus, Bengkulu Selatan 65 kasus, Kaur 56 kasus, Mukomuko 34 kasus, dan Bengkulu Tengah 21 kasus.
“Angka ini menunjukkan pneumonia masih menjadi masalah kesehatan yang perlu diwaspadai bersama.
Kondisi cuaca yang berubah cepat membuat masyarakat lebih mudah terpapar infeksi saluran pernapasan,” terang Ruslian.
Ia menegaskan, langkah pencegahan harus dimulai dari rumah.