4 Bulan, 3.429 Kasus Diare dan 729 Kasus Tifus di Bengkulu, Ini Rincian Wilayah Temuannya
PENDAFTARAN: Kondisi pendaftaran Intlasi Gawat Darurat (IGD) di salah satu rumah sakit M. Yunus Kota Bengkulu.--BELA/RB
Paling banyak terjadi du Bengkulu Utara 173 kasus, Rejang Lebong 158 kasus, dan Lebong 121 kasus.
BACA JUGA:1.118 Unit Alsintan Segera Dibagi, Ini Kriteria Kelompok Petani Penerima
"Tentunya, ini tidak dirawat di rumah sakit semua. Ada yang rawat jalan dan ada pula yang rawat inap," ungkapnya.
Dua kasus ini, dikatakannya juga perlu penanganan yang serius.
Jika tidak ditangani dengan baik maka akan berakhir dengan hal-hal yang tidak diinginkan bahkan juga berujung kematian.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan secara personal.
BACA JUGA:Motor Digelapkan Teman Pria, Modus Jemput Pacar dan Ditilang Polisi
Salah satunya yang paling penting, yakni cuci tangan pakai sabun sebelum makan maupun sesudah beraktivitas.
Begitu pula dengan melakukan gerakan hidup bersih dan sehat (Germas) yaitu memakan buah dan sayur, beraktivitas fisik, dan cek kesehatan secara rutin serta banyak lagi pesan germas lainnya.
"Tentunya selain lingkungan, diri kita juga harus melakukan pola hidup sehat," tambahnya.
Terlebih, menurut Ruslian salah satu faktor yang mempengaruhi diare dan demam tifoid adalah lingkungan dan perilaku yang dilakukan manusia.
BACA JUGA:Pastikan Kegiatan Fisik Jalan, Dewan Bakal Sidak
Lingkungan yang tidak bersih dan perilaku yang biasanya yang bersumber dari makanan yang terkontaminasi oleh bakteri atau virus.
Begitu pula dengan cara mengelola atau mendapatkan makanan tersebut.
"Saat musim buah-buahan ini juga mempengaruhi.