300 Siswa Rebut Tiket FTBI Nasional

FOKUS: Peserta Festival Tunas Bahasa Ibu yang sedang mengikuti Mata Lomba Menulis Aksara Ulu atau Aksara Kaganga di Asrama Haji Bengkulu, kemarin.--BELA/RB

"Setiap tahunnya, Insya Allah akan dilaksanakan dan ditambah dialeknya. kalau tahun ini baru tiga bahasa, tahun depan kita akan tambah dialeknya," pungkasnya.

Ditambahkan Juri Berpidato Berbahasa Daerah, Darwin Susianto, melihat seluruh peserta berpidato sangatlah antusias sekali. Melalui para peserta, ia menuturkan patut bangga dengan imbas diselenggarakan FTBI tersebut di Provinsi Bengkulu.  

"Alhamdulillah kalau kita melihat imbas dari FTBI ini kita patut bangga antusias dari anak-anak mulai dari tingkat SD - SMP sudah mampu berpidato dalam bahasa daerah. Baik, ada dari bahasa daerah yang bukan asli," kata Darwin.

BACA JUGA:Soroti Tingginya Potensi Konflik Agraria

Ia juga salut, karena para anak-anak tersebut sanggup berpidato berbahasa daerah, meskipun bukan  bahasa daerah yang ia gunakan sehari-hari, melainkan dari temannya maupun dari sebelah kabupatennya. 

"Ini suatu kemajuan, artinya memang revitalisasi itu sangat penting untuk menjaga marwah tentang melayu atau jati diri kita. mari kita tingkatkan bahasa ibu sebagai bahasa daerah dan jangan pernah malu berbahasa ibu," tutupnya. (bil)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan