Hingga Mei, Kasus Gigitan HPR di Mukomuko Nihil, Petugas Tetap Disiagakan
SUNTIK: Salah satu hewan HPR dilakukan vaksin anti rabies oleh petugas kesehatan hewan. DINKES MUKOMUKO/RB--
Sedangkan petugas peternakan dan kesehatan hewan menangani hewannya.
Setelah adanya Rabies Center maka kolaborasi dan koordinasi diharapkan dapat meminimalisar kasus rabies nantinya.
“Kami juga akan
BACA JUGA:Jelang Musim Panen, Distan Mukomuko Pastikan HET dan Ketersedian Pupuk Subsidi
BACA JUGA:Seleksi Wawancara Calon PPK Mukomuko, 146 Peserta Akan Tersingkirmenjalin kerja sama dalam memberikan vaksin antirabies kepada dokter hewan. Agar mereka dapat melakukan vaksinasi kepada hewan penular rabies,” ujarnya.
Meskipun vaksin tersebut dipersiapkan untuk dokter hewan di Mukomuko. Namun vaksin disimpan di gudang penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan Mukomuko.
Vaksin ini akan digunakan apabila ada dokter hewan di daerah ini. Yang akan menangani pasien terkena gigitan hewan penular rabies.
“Vaksin ini harus disimpan ditempat khusus maka dari itu, ketika mereka butuhkan baru kita alokasikan,” sampainya.
Sedangkan untuk stok vaksin antirabies (VAR) sebanyak 38 kiur aman dan cukup untuk warga yang terkena gigitan HPR hingga beberapa bulan ke depan.
VAR yang tersedia di dinas ini mampu bertahan selama tiga bulan ke depan.
"Kini masih ada 20 kiur ditambah yang kita distribusikan ke enam rabies center dengan jumlah sebanyak 3 kiur per rabies center, jadi totalnya 38 kiur," ujarnya.
Ia mengatakan, stok VAR sebanyak 38 kiur tersebut cukup selama tiga bulan sesuai dengan prediksi jumlah kasus gigitan HPR tahun sebelumnya.
Selain stok VAR yang ada di Mukomuko. Jatah stok VAR untuk Mukomuko juga masih ada di provinsi tapi belum diambil.
Karena takut vaksin tersebut kedaluwarsa karena waktunya yang singkat.
"Percuma kita mengambilnya jika batas masa berlaku vaksin itu tidak lama. Tetapi kita masih punya stok vaksin untuk tahun ini di Provinsi," terangnya.