1 Kru KM Diah 04 Dinyatakan Hilang, Pencarian Ditutup, Kasi Operasi: Jika Ada Tanda-tanda, Bergerak Lagi
DOA: Tim gabungan pencarian korban tenggelam di perairan Pulau Baai Bengkulu resmi ditutup, nampak tim kembali dan berdoa setelahnya. FOTO: Humas Basarnas Bengkulu/RB--
“Pencarian sudah dilakukan dengan luas wilayah 160 SNM,” ungkap wahyu.
Keluarga yang diwakili oleh Iskandar mengungkapkan ucapan terimah kasih kepada segala pihak yang telah membantu dan mendoakan, usaha dan doa sudah dilakukan secara maksimal.
BACA JUGA:Jaksa Kembalikan Barang Bukti Perkara Pungli SK PPPK Seluma, Uang Rp27 Juta dan 5 Hp
BACA JUGA:Akhir Mei, 7 Tersangka Dugaan Korupsi RSUD Mukomuko Tahap 2
“Kami berterima kasih atas apa yang telah d lakukan pada pihak yang telah membantu dalam pencarian keluarga kami,” ungkap Iskandar.
Diberitakan sebelumnya, proses pencarian hari pertama terhadap Ujang belum membuahkan hasil.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor SAR Bengkulu, Muslikun Sodiq melalui Humas Basarnas Bengkulu, Mega Maysilva.
Mega menerangkan terdapat 18 nelayan yang berlayar menggunakan KM Diah 04, yakni Ery, Eno, Beny, Dodi, Agus, Resi, Farit, Hen, Edi, Edi Solok, Iin, Isap, Sinda, Dodo, Isan, Eri, Aples dan korban Ujang.
“Ada 17 Nelayan dan 1 Kapten, jumlah seluruhnya (kru, red) 18,” kata Mega.
Informasi terhimpun, peristiwa terjatuhnya Ujang terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.10 WIB.
Dengan koordinat dugaan 4°05.400"S - 101°32'100"E, Heading : 256.38°, Arah Barat-Barat Daya.
Jarak 47.44 NM dari KN 213 Bengkulu (Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, red) di Perairan Bengkulu.
“Korban Ujang sedang memancing di atas Kapal Ikan KM Diah 04, saat kejadian kail korban tersangkut di propeller Kapal. Ujang terjatuh di posisi di putaran kapal saat menaikkan hasil pancingan,” terang Mega.
Dilanjutkan Mega, informasi diterima Basarnas sekitar pukul 13.00 WIB.
Kemudian proses pencarian Ujang di hari pertama melibatkan tim SAR Gabungan.