Sejarah Konflik Palestina - Israel, Berawal dari Imigran Yahudi
Sejarah Konflik Palestina - Israel, Berawal dari Imigran Yahudi--
Wilayah ini berbatasan dengan Lautan Tengah di barat, Sungai Yordan di timur, Sinai Mesir di selatan, dan Lebanon di utara.
Secara geografis, Palestina memiliki posisi strategis sebagai penghubung tiga benua Asia, Afrika, dan Eropa.
Wilayah Palestina menarik minat bangsa lain karena sejarah panjang penduduknya yang merupakan keturunan dari berbagai suku dan agama.
Imigran Yahudi dari berbagai negara datang ke Palestina atas dorongan pemimpin zionisme Theodore Herzl.
BACA JUGA:Kenali 9 Tanda Orang akan Meninggal dalam Islam, Salah Satunya Nafsu Makan Meningkat
Perselisihan antara orang Palestina dan imigran Yahudi terus berlanjut selama pemerintahan Inggris di wilayah tersebut.
Pada Perang Dunia II, pembantaian terhadap orang Yahudi di Eropa mendorong semangat bangsa Yahudi untuk kembali ke Palestina.
Pemerintahan Inggris di Palestina tidak berjalan dengan baik, sehingga Yahudi melihat kesempatan untuk mendirikan negara Israel pada tahun 1948.
Amerika Serikat dan Uni Soviet mendukung pendirian negara Israel, tetapi Palestina terus memperjuangkan kemerdekaannya.
Pada tahun 1988, Palestina memperoleh kemerdekaan meskipun belum diakui secara internasional. Palestina terus berjuang untuk haknya di forum internasional.
Deklarasi Balfour
Deklarasi Balfour secara resmi dideklarasikan pada tanggal 2 November1L 1917.
BACA JUGA:Disukai Berbagai Kalangan, Ini Sejarah dan Cara Bermain Biliar dengan Benar
Deklarasi tersebut dikenal dengan Deklarasi Balfour, yang diambil dari
Sekretaris Jenderal Luar Negeri, Lord Balfour, dan Kepala Lord (Lionel) Rothcild, yang merupakan kepala kehormatan Federasi Zionis di Inggris dan Irlandia, menyatakan dukungan Pemerintah Inggris terhadap pendirian tanah air bagi orang Yahudi di Palestina.