Industri Alat Berat Tunjang Aktivitas Konstruksi, Pertambangan Hingga Kehutanan

PABRIK: Kepala BPSDMI yang didampingi Presiden Direktur PT Komatsu Indonesia Jamalludin dan Direktur Politeknik STMI Jakarta Amrin Rapi saat melakukan kunjungan pabrik di PT Komatsu Indonesia.-foto: biro humas kemenperin/koranrb.id-

Keberhasilan improvement itu misalnya disampaikan oleh Sarni Mulyani, alumni D1 Batch 4 yang telah berhasil melakukan improvement dengan merancang dan membuat jig untuk handling pump dan stand khusus pump yang mempermudah proses pemasangan Main Pump Engine.

Inovasi ini telah berhasil diimplementasikan di divisi engineering dan telah mampu menurunkan waktu proses dari 90 menit menjadi 80 menit (sesuai target).

Selanjutnya presentasi dipaparkan oleh Kalimi Budi Waspodo, alumni D4 Batch 1, yang telah berhasil meningkatkan kapasitas proses Main Frame dengan mengurangi pemborosan (waste handling) sehingga kapasitas meningkat 54 persen, yaitu dari 35 unit per bulan menjadi 54 unit per bulan.

BACA JUGA:Tersisa Rp223,32 Juta Uang Korupsi BOS MAN 2 Kepahiang Belum Kembali

BACA JUGA:Gubernur Apresiasi Kinerja Ombudsman Bengkulu, Rohidin: Dibimbing Sejak 2017, Perbaikan Pelayanan Signifikan

Selain itu, Desi Kwintoko selaku alumni Batch 1 lainnya memaparkan keberhasilannya dalam mengimplementasikan Lean Manufacturing dengan menggunakan metode Value Stream Mapping (VSM) yang mampu meningkatkan kapasitas proses mendekati 100 persen, yaitu dari maksimum 30 unit per bulan menjadi 60 unit per bulan.

“Bentuk keberhasilan pada improvement di sektor alat berat ini menjadi bukti nyata dari hasil kerja sama yang telah dijalankan sesuai dengan tujuan, yakni pembentukan SDM industri yang terampil dan kompeten. Tentunya keberhasilan ini dipicu oleh kesesuaian antara kurikulum program studi dengan kebutuhan industri alat berat,” jelas Masrokhan.

Menurutnya, Kemenperin akan terus menjaga komitmen untuk dapat memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan.

Hal ini dalam upaya menghasilkan SDM industri kompeten tanpa adanya program retraining oleh industri.

Presdir PT Komatsu Indonesia, Jamalludin menyampaikan bahwa program pendidikan setara Diploma I Manufaktur Alat Berat ini perlu terus berlanjut karena terbukti bermanfaat memberikan pemahaman keilmuan teknik industri khususnya manufaktur serta sebagai bentuk orientasi dari perusahaan.

Keberhasilan alumni pada program ini pun diharapkan dapat meningkatkan animo pendaftaran pada Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik STMI Jakarta.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan