Waspada! Gelombang Tinggi Masih Ancam Keselamatan Pengguna Jalinbar

BERSIHKAN: Beberapa waktu lalu Dinas PUPR membersihkan material terbawa ombak yang kini belum dilakukan kembali--Dinas PUPR MM/RB

BACA JUGA:10 Rekomendasi Jam Tangan yang Sekarang Banyak Digandrungi

Maka dari itu hal tersebut membuat ombak besar membawa material pasir dan batu naik ke badan jalan, yang dapat menggangu pengguna jalan.

“Memang penahan ombak tersebut perlu dibangun dan ada juga yang perlu diperbaiki, sehingga saat ombak pasang tidak sampai kebadan jalan,” terangnya.

Yusuf juga membenarkan Dinas PUPR Mukomuko sudah berkoordinasi dan melaporkan kejadian beberapa waktu terakhir menggangu lalu lintas Jalinbar, ke Balai Pelaksanaan Jalan Naisonal (BPJN) dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) Bengkulu, sebagai pemegang kewenangan. 

Namun berkaitan dengan harapan adanya pembangunan penahan ombak atau talud hingga saat ini Dinas PUPR Mukomuko masih belum mendapat kepastian akan dilakukan pembangunan di tahun ini.

BACA JUGA:Banyak Manfaat Bagi Kesehatan, Ini Cara Belajar Berenang Bagi Pemula

“Berdasarkan pantauan kami dilapangan ada 10 titik yang mengalami tumpukan material pasir dan batu akibat ombak.

Terkait temuan telah kami koordinasikan ke pihak balai jalan, karena jalan ini merupakan jalan nasional, kemudian kita juga sampaikan ke Balai Wilayah Sungai Sumatera karena ada beberapa titik di mana talud atau pemecah ombak masih ada yang belum dibangun dan membutuhkan perbaikan.

Tampaknya tahun ini belum bisa dilakukan perbaikan. Semoga saja di tahun depan bisa dilakukan, nanti kami akan koordinasi lagi,” ujarnya.

Lanjutnya, tentunya dalam pembangunan dan perbaikan pemecah ombak membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

BACA JUGA:Lakukan Dulu 5 Tips Ini Bila Ingin Beli Tanah, Biar Tidak Rugi

Dimana untuk pembangunannya harus melalui usulan jadi wajar saja jika tidak bisa langsung direalisasikan.

 Maka dari itu Mukomuko berharap pembangunan talud ini bisa menjadi usulan instansi terkait. 

Sebab gelombang tinggi ini membahayakan pengguna jalan, dan merusak badan jalan akibat timbunan pasir, hempasan air laut dan kerikil, yang terjadi rutin setiap tahun.

“Kita juga khawatir dengan pemecah ombak yang kurang tinggi dan juga bolong ini, bisa saja ombak ini menyeret pengguna jalan,” tandasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan