3 Sunnah Yang Harus Diketahui Saat Berkurban di Hari Raya Idul Adha
SUNNAH: Penyembelihan hewan kurban berupa sapi di hari raya Idul Adha--Pixabay
Ini tidak hanya menunjukkan keikhlasan dalam beribadah, tetapi juga menunjukkan sikap kepedulian terhadap sesama.
Hewan yang gemuk biasanya memiliki lebih banyak daging, yang nantinya akan dibagikan kepada fakir miskin, kaum dhuafa, dan mereka yang membutuhkan.
Selain itu, memilih hewan kurban yang gemuk juga berarti menghormati nilai-nilai kemanusiaan.
Kualitas yang baik pada hewan kurban tidak hanya menjamin kualitas dagingnya tetapi juga memastikan kesejahteraan hewan tersebut selama hidupnya.
Islam mengajarkan perlakuan baik terhadap hewan, termasuk dalam konteks berkurban.
Sunnah berkurban dengan hewan yang gemuk juga mengandung nilai-nilai ekonomi dan sosial.
BACA JUGA:Shalat Idul Adha di Masjid Desa Kertapati Bengkulu Tengah, Gubernur Serahkan Bantuan Sapi Presiden
Dengan memilih hewan yang gemuk, umat Muslim turut berkontribusi dalam perekonomian lokal dan membantu peternak untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Secara keseluruhan, sunnah berkurban dengan hewan yang gemuk tidak hanya memenuhi syarat ibadah yang diajarkan dalam agama Islam, tetapi juga mengandung nilai-nilai mulia seperti kepedulian, keikhlasan, penghormatan, dan kemanusiaan.
Hal ini menegaskan bahwa ibadah tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan perhatian terhadap sesama.
2 . Tidak Memotong Rambut Atau Kuku
Sunnah dalam Islam tidak memotong rambut dan kuku saat menjalani proses berkurban memiliki latar belakang dan makna yang mendalam.
Hal ini berasal dari tuntunan Nabi Muhammad SAW yang menegaskan agar umat Muslim yang akan berkurban tidak memotong rambut dan kuku mereka dari awal bulan Dzulhijjah hingga setelah hewan kurban mereka disembelih.
Larangan ini menunjukkan sikap penghormatan terhadap ibadah berkurban itu sendiri.
Dalam Islam, berkurban adalah salah satu bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada perintah Allah SWT.