Mengintip Sejarah Sepatu Docmart: Dimulai dari Perang Dunia II Hingga Jadi Idola Masa Kini

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: Riky Dwiputra |

Jumat , 05 Jul 2024 - 11:55

Mengintip sejarah sepatu docmart: dimulai dari perang dunia II hingga jadi idola masa kini-- screenshot ig @famous.roy

Di tahun 1970-an, sepatu Dr. Martens mulai diadopsi oleh berbagai subkultur yang berkembang di Inggris.

Punk, skinhead, dan anggota gerakan mod mulai mengenakan sepatu ini sebagai simbol perlawanan dan identitas.

Musisi punk seperti The Clash dan Sex Pistols mengenakan Dr. Martens di atas panggung, yang membantu meningkatkan popularitas dan memperkuat asosiasinya dengan pemberontakan dan individualisme.

Memasuki dekade 1980-an dan 1990-an, Dr. Martens semakin diterima secara luas oleh masyarakat.

Sepatu ini tidak lagi hanya menjadi simbol subkultur tertentu, tetapi mulai diadopsi oleh arus utama fashion.

Desainnya yang ikonik dan fungsional membuatnya tetap relevan, dan kolaborasi dengan berbagai artis dan desainer membantu memperluas daya tariknya.

Pada tahun 1994, Dr. Martens membuka toko flagship di Covent Garden, London, menandai ekspansi komersial yang signifikan.

Pada awal abad ke-21, Dr. Martens menghadapi tantangan dari perubahan tren mode dan pasar global yang semakin kompetitif.

Untuk tetap relevan, merek ini mulai berinovasi dengan memperkenalkan berbagai gaya baru dan berkolaborasi dengan desainer dan merek terkenal seperti Yohji Yamamoto, Raf Simons, dan Supreme. Sepatu ini juga mulai diadopsi oleh generasi baru yang melihatnya sebagai simbol warisan budaya dan gaya yang timeless.

Meskipun berkembang dan berinovasi, Dr. Martens tetap berkomitmen terhadap kualitas pembuatan sepatunya.

mengintip sejarah sepatu docmart: dimulai dari perang dunia ii hingga jadi idola masa kini                            koranrb.id - mungkin kamu pernah mendengar sepatu docmart, yang saat ini sangat digandrungi banyak orang bahkan sudah menjadi salah satu tren fashion dunia. 
dr. martens, atau yang sering disebut doc martens (docmart), adalah merek sepatu yang telah menjadi ikon mode sejak pertama kali diperkenalkan.
sejarahnya yang kaya dimulai dari kebutuhan praktis hingga menjadi simbol subkultur dan pernyataan fashion. 
cerita dr. martens dimulai setelah perang dunia ii, ketika seorang dokter jerman bernama klaus märtens menciptakan prototipe sol sepatu yang empuk untuk membantu penyembuhan kakinya yang terluka.
baca juga:memilih makanan sehat untuk balita, hindari makanan ini agar tidak tersedak
baca juga:kaya akan protein, belalang mampu menjadi sumber pangan alternatif, berikut penjelasannya
ia mengembangkan sol berbahan karet dengan bantalan udara, yang lebih nyaman dibandingkan sol kulit tradisional.
bersama rekannya, dr. herbert funck, märtens mulai memproduksi dan menjual sepatu ini di tahun 1947, di munich, jerman.
pada tahun 1959, hak pembuatan sepatu ini dijual kepada keluarga griggs, perusahaan pembuat sepatu tradisional dari northamptonshire, inggris.
griggs kemudian mengadaptasi desainnya, mengubah nama menjadi dr. martens, dan memodifikasi beberapa bagian, termasuk menambahkan jahitan kuning khas, tag tumit, dan memberikan nomor model 1460, yang diambil dari tanggal peluncuran pertama pada 1 april 1960.
baca juga:bicara masih belibet? coba lakukan cara ini agar bicaramu lebih mudah dipahami
baca juga:ini salah satu danau di indonesia yang menjadi sejarah bumi dan evolusi kehidupan
pada dekade 1960-an, sepatu dr. martens menjadi populer di kalangan pekerja keras di inggris, seperti tukang pos, pekerja pabrik, dan polisi, karena ketahanan dan kenyamanannya.
jahitan yang kuat, sol yang tahan lama, dan desain yang mendukung membuat sepatu ini menjadi pilihan praktis bagi mereka yang membutuhkan alas kaki yang bisa diandalkan dalam kondisi kerja yang berat.
di tahun 1970-an, sepatu dr. martens mulai diadopsi oleh berbagai subkultur yang berkembang di inggris.
punk, skinhead, dan anggota gerakan mod mulai mengenakan sepatu ini sebagai simbol perlawanan dan identitas.
baca juga:bukan asal gaya, ini 5 info penting yang wajib anda ketahui tentang kunci mobil sistem keyless
baca juga:mau beli mobil bekas? perhatikan 8 tips ini agar tidak tertipu mobil sulapan 
musisi punk seperti the clash dan sex pistols mengenakan dr. martens di atas panggung, yang membantu meningkatkan popularitas dan memperkuat asosiasinya dengan pemberontakan dan individualisme.
memasuki dekade 1980-an dan 1990-an, dr. martens semakin diterima secara luas oleh masyarakat.
sepatu ini tidak lagi hanya menjadi simbol subkultur tertentu, tetapi mulai diadopsi oleh arus utama fashion.
desainnya yang ikonik dan fungsional membuatnya tetap relevan, dan kolaborasi dengan berbagai artis dan desainer membantu memperluas daya tariknya.
baca juga:dana banpol 2024 kurang, kesbangpol bengkulu utara ajukan penambahan 
baca juga:tidak selamanya berwarna merah! berikut 7 fakta unik bajing merah
pada tahun 1994, dr. martens membuka toko flagship di covent garden, london, menandai ekspansi komersial yang signifikan.
pada awal abad ke-21, dr. martens menghadapi tantangan dari perubahan tren mode dan pasar global yang semakin kompetitif.
untuk tetap relevan, merek ini mulai berinovasi dengan memperkenalkan berbagai gaya baru dan berkolaborasi dengan desainer dan merek terkenal seperti yohji yamamoto, raf simons, dan supreme. sepatu ini juga mulai diadopsi oleh generasi baru yang melihatnya sebagai simbol warisan budaya dan gaya yang timeless.
meskipun berkembang dan berinovasi, dr. martens tetap berkomitmen terhadap kualitas pembuatan sepatunya.
baca juga:pgri bengkulu tengah berharap pemkab bangun gedung sekretariat
baca juga:ppdb sd bengkulu tengah dimulai, masih ada sekolah nihil pendaftar
pabrik di inggris yang memproduksi sepatu edisi khusus dan premium tetap mempertahankan teknik pembuatan tradisional dengan jahitan goodyear.
selain itu, merek ini juga mulai mengambil langkah untuk lebih ramah lingkungan dengan meluncurkan koleksi vegan dan berusaha mengurangi dampak lingkungan dari produksi mereka.
dr. martens telah menjadi lebih dari sekadar sepatu; mereka adalah simbol gaya hidup dan identitas.
dari asal-usulnya sebagai sepatu pekerja hingga menjadi ikon fashion global, dr. martens terus beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan esensi aslinya.
dengan kombinasi warisan, kualitas, dan inovasi, masa depan dr. martens tampak cerah, menjadikannya salah satu merek sepatu paling berpengaruh di dunia.
dengan demikian, perjalanan dr. martens dari sol empuk seorang dokter jerman hingga menjadi ikon mode global adalah bukti dari bagaimana desain fungsional dapat berkembang menjadi simbol budaya yang kuat dan bertahan lama.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Minggu 6 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan