Viral, Pengakuan Mahasiswi UINFAS Diganggu Saat KKN! Ini Pengakuan Kades Air Latak Seluma

Viralnya perseteruan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) UINFAS Bengkulu yang mengaku banyak keluhan saat berada di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat terus berlanjut.--Zulkarnain Wijaya

SELUMA, KORANRB.ID - Viralnya perseteruan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) UINFAS Bengkulu yang mengaku banyak keluhan saat berada di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat terus berlanjut.

Saat ini, Kades Air Latak, Riswan Efendi mengaku siap mempertaruhkan jabatannya dengan cara mengundurkan diri.

Kades mengaku keberatan dengan keluhan mahasiswa KKN tersebut, karena menurutnya ada beberapa hal yang berlebihan dan terkesan pemerintah desa (Pemdes) tidak bertanggungjawab.

Padahal kejadian tersebut berlangsung secara singkat dan terkesan terburu buru.

BACA JUGA:Ini Ciri Pelaku Tabrak Lari Tewaskan Seorang Kakek di Kepahiang, Polisi Periksa CCTV

Dari statement mahasiswa KKN yang viral di sosial media maupun media massa.

Dikatakan bahwa Kades dan beberapa pihak lainnya di desa tidak mendengarkan dan mengabaikan laporan mahasiswa terkait gangguan yang dirasakan, sehingga mereka memutuskan untuk meninggalkan desa.

Menurut Kades, rentetan cerita bermula dari Selasa 2 Juli 2024 sekitar pukul 19.00 WIB, dimana saat itu mahasiswa ini berpamitan dengan kades dan mengatakan bahwa mereka tidak nyaman berada di desa.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa mengaku kepada kades bahwa ada 3 point, yakni mengenai rumah yang digedor ketika tengah malam, kabel motor yang diputuskan dan pipa ledeng yang patah.

BACA JUGA:Rindu Sama Biduan, Residivis Curi 4 Hp di Sekretariat KKN Mahasiswa di Bengkulu Utara

“Hanya 3 hal yang saya ingat dan saya berani mempertaruhkan jabatan saya jika ada laporan selain itu, apalagi sampai ada yang dicekoki minuman keras, saya pastikan tidak mendapatkan laporannya dari mereka,”ungkap Kades.

Atas adanya 3 point laporan yang dikeluhkan, Kades mengaku bukan tidak bertindak.

Namun berselang 1 jam dari keluhan disampaikan, mahasiswa tersebut langsung pergi dari desa. Saat itu mobil juga sudah disiapkan untuk berangkat pergi.

Lagi pula, kejadian yang disampaikan tersebut tidak diketahui kapan terjadi, karena seharusnya jika sudah lama, maka seharusnya langsung disampaikan pada saat itu juga agar ditindaklanjuti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan