Buruh PT MSS Mogok Kerja, Nilai Jam Kerja Tak Manusiawi, Ini Kata Disnakertrans Seluma Setelah Datangi PT MSS

DATANGI: Disnakertrans Kabupaten Seluma dan Disnakertrans Provinsi Bengkulu saat mendatangi PT MSS.--istimewa/rb

BACA JUGA:3 Alasan Kenapa Waktu Mengecek Mobil Bekas Mesinnya Jangan Dihidupkan Dahulu

Maka dari itu, Kabid Ketenagakerjaan Seluma, Endang didampingi dua orang pejabat fungsional hubungan industrial memberikan penjelasan dan pembinaan kepada karyawan/buruh, agar tetap melanjutkan kembali pekerjaan mereka. 

Setelah itu barulah nanti dilakukan perundingan antara perusahaan dan karyawan.

Di perundingan ini dipersilahkan bagi karyawan untuk menyampaikan keluhan atau keinginannya terhadap perusahaan, baik upah lembur, jam kerja dan yang lainnya.

Apabila nantinya tidak menemui kata kesepakatan maka barulah mogok kerja bisa dilakukan, karena perundingan dianggap gagal.

BACA JUGA:Ini Penyebab Mesin Motor Cepat Panas, Dampak Terburuk Serta Solusinya

“Rabu (Hari ini,red) karyawan memutuskan untuk kembali bekerja seperti biasa, sembari menyusun perundingan bersama rekan rekannya.

Nanti diperundingan lah semua keluhan disampaikan kepada pihak perusahaan, apabila gagal barulah bisa melalukan mogok kerja,” tegas Endang.

Untuk diketahui, pada Senin pagi 15 Juli 2024, puluhan buruh / karyawan PT. MSS menggeruduk kantor PT MSS yang berada di Kebun 1 Desa Talang Sali Kecamatan Seluma Timur.

 Dalam surat pernyataan yang diajukan ke manager perusahaan, mereka menuntut senior manager, Malem P Sembiring untuk mundur dari jabatannya karena banyaknya aturan yang tidak manusiawi dan berujung pada meninggalnya karyawan karena kecelakaan kerja.

BACA JUGA:Pasca PPDB, 40 Kepala SMA/SMK Provinsi Bengkulu Dimutasi

Karena mereka mengaku di bawah kepemimpinannya, banyak tekanan yang didapat para buruh. 

Diungkapkan driver dumptruck PT MSS, Maryono. Ada beberapa poin yang menjadi keluhan buruh.

Namun yang paling menonjol adalah jam kerja yang tidak mengenal waktu.

Selain itu juga peralatan kerja dan armada yang tidak safety, hal ini juga yang menyebabkan pekerja terus dihantui resiko kecelakaan kerja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan