Ini Bahaya Praktik Ilegal Penjualan Darah, Serta 5 Negara yang Pernah Memiliki Catatan Hitam

Ini Bahaya Praktik Ilegal Penjualan Darah, Serta 5 Negara Yang Pernah Memiliki Catatan Hitam--Pixabay

Pada tahun 1990-an, terjadi skandal besar di China di mana penduduk di beberapa daerah, terutama di provinsi Henan, terlibat dalam penjualan darah mereka kepada pusat pengumpulan darah ilegal.

Praktik ini mengakibatkan penularan HIV secara massal karena penggunaan peralatan suntik yang tidak steril.

2 India

India juga memiliki sejarah dengan pasar gelap darah donor, terutama di daerah-daerah pedesaan di mana penduduk miskin sering kali menjual darah mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

BACA JUGA: BPOM Awasi Peredaran Roti Okko di Bengkulu, Ini Hasil Cek Lapangannya

BACA JUGA:10 Ketua OSIS Terima Beasiswa Bengkulu Leadership Program, Gubernur: Kejar Prestasi, Bangun Komunikasi

Masalah yang dihadapi termasuk penggunaan peralatan yang tidak steril dan risiko penularan penyakit menular.

3 Afrika Selatan

Negara ini juga pernah menghadapi masalah dengan pasar gelap darah donor, terutama terkait dengan praktik pengumpulan darah yang tidak teratur dan tanpa pengawasan medis yang memadai.

Hal ini meningkatkan risiko penularan HIV dan penyakit menular lainnya di antara penerima transfusi darah.

4 Brasil

Brasil mengalami skandal besar pada tahun 1980-an di mana sejumlah besar orang terinfeksi HIV melalui darah yang diperoleh dari donor-donor yang komersial di pasar gelap.

5 Rusia

Beberapa laporan juga menunjukkan adanya pasar gelap penjualan darah di Rusia, terutama di kalangan orang miskin atau kelompok rentan, yang menjual darah mereka tanpa pengawasan medis yang memadai. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan