Irigasi Jebol, Lahan Sawah Desa Lubuk Jale, Simpang Ketenong dan Aur Gading Terancam Beralih ke Jagung

JAGUNG: Tanaman jagung petani Kecamatan Kerkap yang diperkirakan bertambah lantaran irigasi jebol. SHANDY/RB --

“Sehingga ini juga menjadi kendala bagi petani, apalagi pupuk untuk jagung juga tidak sedikit jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal,” terangnya. 

Petani berharap harga jagung akan meningkat seperti biasanya mendekati akhir tahun mendatang. 

BACA JUGA: 300 Petani Sawah 100 Hektare Tidak Terdaftar Penerima Pupuk Subsidi, Penyebabnya Karena Ini

BACA JUGA:5 Agustus 2024 Pengesahan APBD Perubahan Bengkulu Utara, Sonti: Tergantung Dinamika Pembahasan

Sehingga petani sudah mulai mempersiapkan lahjan mereka untuk ditanami jagung. 

Bahkan sat ini beberapa titik lahan sudah ditanami jagung dan sudah mulai tinggi. 

“Kendalanya angin mendekati akhir tahun ini biasanya cukup kencang,” terangnya. 

Ia menerangkan jika saat ini pertanian di triga desa yang dialiri irigasi Simpang Ketenong masih menjadi kendala jika ingin mengelolah lahan menjadi sawah. 

Selain masalah angin, tidak teraturnya ketersediaan pupuk atau tidak sesuai dengan musim kebnutuhan pupuk sawah membuat petani juga sulit. 

“Saat petani membutuhkan pupuk, terkadanmg pupuk subsidi belum tersedia, sehingga petani harus membeli pupuk non susbidi, ini mmebuat pengeluaran petani bertambah, apalagi sat ini irigasi jebol,” pungkas Aguanda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan