7 Psikologi Remaja yang Harus Diketahui Para Orangtua

Masa remaja adalah fase transisi yang kompleks antara masa kanak-kanak dan dewasa, yang biasanya terjadi antara usia 12 hingga 18 tahun--Ari Saputra Wijaya

KORANRB.ID - Masa remaja adalah fase transisi yang kompleks antara masa kanak-kanak dan dewasa, yang biasanya terjadi antara usia 12 hingga 18 tahun.

Selama periode ini, remaja mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan.

Memahami psikologi remaja menjadi kunci bagi orang tua untuk membantu anak-anak mereka melewati masa ini dengan baik.

1. Perubahan Fisik dan Hormonal

Perubahan fisik adalah salah satu tanda paling jelas dari masa remaja. Pubertas memicu pertumbuhan tubuh yang pesat, perkembangan karakteristik seksual sekunder, dan perubahan hormonal.

BACA JUGA:Dijajah Ratusan Tahun Oleh Belanda, Keturunan Blasteran Ternyata Cukup Minim di Indonesia, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Terlanjur Isi BBM Oplosan, Perlukah Tangki Dikuras? Lakukan Langkah Penting Ini

Hormon seperti estrogen dan testosteron memainkan peran utama dalam perubahan ini, yang dapat mempengaruhi suasana hati dan perilaku remaja.

Orang tua perlu menyadari bahwa perubahan hormonal ini sering kali menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba, perasaan cemas, atau bahkan depresi.

Selain itu, remaja mungkin merasa canggung atau tidak nyaman dengan tubuh mereka yang berubah, yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri mereka.

2. Pencarian Identitas Diri

Masa remaja adalah periode eksplorasi identitas. Remaja mulai mempertanyakan siapa diri mereka, apa yang mereka percayai, dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.

Ini adalah saat di mana mereka mungkin mulai mencoba berbagai peran sosial, gaya berpakaian, atau kelompok pertemanan yang berbeda untuk menemukan jati diri mereka.

BACA JUGA:Terseret Arus 3 Km, Tubuh Korban Tenggelam Warga Bengkulu Utara Ditemukan Mengapung Tidak Bernyawa

Tag
Share