7 Psikologi Remaja yang Harus Diketahui Para Orangtua
Masa remaja adalah fase transisi yang kompleks antara masa kanak-kanak dan dewasa, yang biasanya terjadi antara usia 12 hingga 18 tahun--Ari Saputra Wijaya
Namun, ini sering kali menciptakan konflik, terutama ketika orang tua merasa perlu untuk melindungi anak mereka dari potensi bahaya.
BACA JUGA:Baru Netas Langsung Cari Makan! Berikut 6 Fakta Unik Angsa Brent
BACA JUGA:Lebih 80 Orang Diamankan Razia Gabungan, Paling Banyak Kasus Ini
Orang tua harus berusaha menemukan keseimbangan antara memberikan kebebasan dan menetapkan batasan.
Memberikan tanggung jawab yang sesuai dengan usia dapat membantu remaja merasa dipercaya dan dihargai, sementara juga membimbing mereka dalam membuat keputusan yang bijaksana.
5. Perkembangan Otak dan Pengambilan Keputusan
Otak remaja masih dalam tahap perkembangan, terutama area yang terkait dengan pengambilan keputusan, pengendalian impuls, dan penilaian risiko. Ini berarti remaja sering kali membuat keputusan yang impulsif atau tidak memikirkan konsekuensi jangka panjang.
Pemahaman tentang hal ini penting bagi orang tua untuk membantu anak mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Melibatkan remaja dalam diskusi tentang keputusan penting dan dampak potensialnya dapat membantu mereka belajar mempertimbangkan pilihan dengan lebih matang.
6. Peran Emosi dalam Kehidupan Remaja
Emosi remaja sering kali intens dan tidak stabil. Mereka mungkin mengalami perasaan cinta, kecemasan, kemarahan, dan kesedihan dengan intensitas yang tinggi.
Ini bisa disebabkan oleh perubahan hormonal, tekanan sosial, atau tantangan dalam pencarian identitas.
BACA JUGA: Bupati Seluma Serahkan 4 Ambulans Double Gardan Operasional 4 Puskesmas
BACA JUGA:Pencairan Dana Desa, Pesan Dinas PMD Kaur Kades Wajib Lunas Pajak
Orang tua harus bersikap sabar dan empatik terhadap perasaan anak mereka. Alih-alih mengabaikan atau meremehkan perasaan remaja, orang tua harus membantu mereka mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat.