GIIAS Dongkrak Produktivitas dan Penjualan Otomotif

Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Putu Juli Ardika.-foto: dok/koranrb.id-

“Tantangan pelemahan ekonomi domestik, regional, maupun global harus disikapi dengan optimis. Krisis industri otomotif di Thailand juga dapat menjadi peluang industri otomotif Indonesia untuk mengambil alih posisi Thailand sebagai produsen otomotif nomor satu di ASEAN,” paparnya.

Oleh karena itu, diperlukan semangat kolaborasi dan inovasi untuk merebut momentum tersebut dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia menjadi lebih kuat dan berkelanjutan pada masa depan.

“Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kepercayaan dan mendorong belanja masyarakat dalam iklim ekonomi yang lebih stabil, guna mendukung perkembangan dan inovasi industri otomotif ke arah yang lebih positif dan produktif,” tegas Putu.

Menurutnya, Indonesia telah mengikuti tren otomotif masa depan dengan menghadirkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Ini sesuai komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi sebesar 31,89 persen pada tahun 2030 dan target Net Zero Emission pada tahun 2060, dengan berbagai dukungan kebijakan dan insentif yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.

“Kemenperin telah mendukung pendekatan penggunaan berbagai jenis teknologi yang tepat guna menyesuaikan kondisi, sumber daya dan kemampuan. Menggunakan filosofi right technology, right time, right uses, diharapkan semua dapat tumbuh bersama-sama tanpa perlu mematikan satu sama lain. Sehingga, kontribusi otomotif terhadap ekonomi nasional dapat tetap dijaga dan bertumbuh,” paparnya.

BACA JUGA:Penataan DDTS Tonjolkan Kearifan Lokal, Sekda: Berdampingan dengan Tuntutan Perubahan Zaman

BACA JUGA:Penerapan Kurikulum Merdeka SD dan SMP di KOta Bengkulu Capai 90 Persen

Pada kesempatan ini, Kemenperin juga memberikan apresiasi terhadap GIIAS 2024 karena menampilkan lini produk kendaraan elektrifikasi, terutama kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Ini sebagai bagian penting dalam mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas dan mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan di sektor otomotif.

“Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan inovasi dan kemajuan industri, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Putu menyampaikan, pemerintah terus mendorong peningkatan penggunaan komponen lokal sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan pada impor. “Dukungan terhadap supplier dalam negeri tidak hanya akan memperkuat ekonomi domestik tetapi juga meningkatkan ketahanan rantai pasok, menciptakan manfaat jangka panjang bagi seluruh sektor,” tegasnya.

Putu optimistis, ajang pameran otomotif akan berhasil mempromosikan industri otomotif Indonesia di panggung internasional dan membangkitkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan baru.(rls)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan