Mengapa Sari Tebu Tidak Boleh Didiamkan Terlalu Lama? Begini Penjelasannya
TEBU: Sari tebu, minuman segar yang dikenal kaya akan rasa manis alami dan manfaat kesehatan. Foto: Tangkapan Layar Pixabay --
Ini terjadi karena sari tebu mengandung gula alami yang menjadi media ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Ketika mikroorganisme ini mulai berkembang biak, mereka dapat merusak sari tebu dan membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi.
BACA JUGA:Mamalia Pemalu! Berikut 5 Fakta Unik Kuskus Waigeo, Endemik Papua Barat
BACA JUGA:Penarik Kereta Santa! Berikut 7 Fakta Unik Karibu, Rusa Besar Mempesona
Selain itu, beberapa mikroorganisme dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi kesehatan jika sari tebu dikonsumsi setelah didiamkan terlalu lama.
Sari tebu memiliki kandungan gula yang tinggi, yang membuatnya rentan terhadap proses fermentasi jika dibiarkan terlalu lama.
Fermentasi adalah proses di mana mikroorganisme, seperti ragi, mengubah gula menjadi alkohol dan asam.
Ketika sari tebu mengalami fermentasi, rasanya akan berubah, dan kandungan alkohol akan meningkat.
Meskipun fermentasi ini tidak selalu berbahaya, tetapi bagi mereka yang menginginkan sari tebu murni tanpa alkohol, perubahan ini tentu saja tidak diinginkan.
Selain itu, fermentasi yang tidak terkendali dapat menghasilkan produk sampingan yang dapat merusak kesehatan jika dikonsumsi.
Sari tebu kaya akan berbagai nutrisi seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Namun, jika sari tebu dibiarkan terlalu lama, banyak dari nutrisi ini yang dapat rusak atau hilang.
Misalnya, vitamin C yang ada dalam sari tebu sangat rentan terhadap oksidasi dan dapat rusak dengan cepat ketika sari tebu terkena udara.
Selain itu, enzim alami yang ada dalam sari tebu juga dapat kehilangan aktivitasnya seiring berjalannya waktu, sehingga manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh sari tebu segar akan berkurang.
Sari tebu segar memiliki warna hijau kekuningan yang khas.