Industri Batik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di Tanah Air

HBN: Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan sambutannya pada peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2024.-foto: kemenperin/koranrb.id-

BACA JUGA:Inflasi di Provinsi Bengkulu Terkendali, Ini Hasil Surve BPS Provinsi Bengkulu

Menperin turut menyoroti tentang pentingnya pelestarian dan perlindungan pada komoditi batik. Tahun ini, Batik Tulis Gedhog Tuban yang menjadi ikon HBN telah difasilitasi pendampingan dalam rangka pengajuan permohonan perlindungan Indikasi Geografis (IG) dan dipromosikan pada Peringatan HBN 2024.

“Batik Tulis Gedhog Tuban yang sepenuhnya dibuat dan berasal dari Tuban, mulai dari bahan baku kapas sampai proses pembuatannya, sehingga menghasilkan potensi dampak ekonomi yang luas pada masyarakat khususnya Tuban,” jelas Menperin.

Kemenperin dan YBI bersama Kementerian Hukum dan HAM telah aktif melakukan pendampingan penyusunan Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis sebagai syarat permohonan pendaftaran IG Batik Tulis Gedhog Tuban, sehingga diharapkan saat pengusulan telah diterima dapat memberikan manfaat yang jauh lebih besar.

Menperin juga menegaskan perlunya dukungan dari seluruh pihak baik pemerintah daerah, pemilik industri batik, perajin hingga masyarakat umum dalam upaya melestarikan Batik Tulis Gedhog Tuban.

Menperin mengambil contoh fasilitasi pengajuan IG pada Batik Complongan Indramayu yang juga diangkat sebagai ikon pada Gelar Batik Nasional (GBN) 2023.

“Alhamdulillah, dampaknya cukup signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat, dan dapat meningkatkan awareness konsumen terhadap Batik Complongan Indramayu, dan tentunya kami mengharapkan dampak yang sama untuk Batik Tulis Gedhog Tuban,” paparnya.

Menperin turut mengimbau kepada pelaku industri batik untuk bertransformasi menuju industri 4.0. Menurutnya, penerapan teknologi digital pada Industri Batik dapat mendukung aspek manajemen dan operasional sehingga lebih efektif dan efisien.

BACA JUGA: Harga BBM Nonsubsidi Turun, Pemprov Bengkulu Pantau Ketersediaan Pertalite di SPBU

BACA JUGA:Realisasi PAD Parkir Kota Bengkulu Masih Jauh dari Target

Pada tahun 2024, Kemenperin telah menerapkan Industri 4.0 dan menyusun Buku "Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0" yang dapat menjadi acuan bagi Industri Batik dalam menerapkan Industri 4.0 sesuai dengan kebutuhan.

“Kami berharap ke depannya sentra IKM batik di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi digital tersebut untuk pengelolaan rantai pasok yang lebih efisien,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengungkapkan bahwa  pihaknya memberikan fasilitasi kepada IKM Batik, di antaranya 24 industri batik dan dua wirausaha baru IKM Batik untuk berpartisipasi dalam Pameran HBN 2024.

“Dua wirausaha baru IKM batik dimaksud merupakan IKM dari kegiatan Pendampingan Teknis Produksi Batik di Lembaga Pemasyarakatan yang telah dilaksanakan dalam dua tahun terakhir,” ungkap Reni.

Di samping itu, Reni menjelaskan dalam rangkaian HBN 2024, Ditjen IKMA menyelenggarakan delapan rangkaian kegiatan acara yang telah dilaksanakan dari tanggal 21 Mei sampai dengan bulan November 2024. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan