Meski Bagus, Ternyata Kelebihan Protein pada Tubuh Bisa Sebabkan ini
Protein berperan dalam berbagai fungsi vital seperti memperbaiki jaringan, memproduksi enzim, hormon, serta menjaga kekuatan otot dan tulang.--Pixabay
Oleh karena itu, tubuh mungkin menjadi lebih rentan terhadap dehidrasi ketika mengonsumsi terlalu banyak protein, terutama jika asupan cairan tidak cukup.
Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti sakit kepala, kelelahan, kulit kering, dan dalam kasus yang lebih serius, kerusakan organ.
3. Masalah pencernaan
Konsumsi protein yang berlebihan juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Diet tinggi protein, terutama yang rendah serat (misalnya, dalam diet keto atau diet rendah karbohidrat), dapat menyebabkan sembelit.
Hal ini terjadi karena protein hewani seperti daging, ikan, dan telur, umumnya mengandung sedikit atau tidak mengandung serat sama sekali, yang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Selain sembelit, beberapa orang juga melaporkan perut kembung atau gangguan pencernaan lainnya ketika mengonsumsi protein dalam jumlah besar, terutama jika protein tersebut berasal dari suplemen seperti whey protein, yang mungkin tidak dicerna dengan baik oleh sebagian orang.
BACA JUGA:Jadi Hiasan Rumah, 7 Jenis Tanaman Ini Diyakini Bisa Mendatangkan Rezeki
4. Peningkatan risiko penyakit jantung
Meskipun protein sering dianggap sebagai nutrisi yang baik untuk kesehatan otot dan penurunan berat badan, konsumsi protein yang tinggi, terutama dari sumber hewani seperti daging merah dan produk olahan, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Makanan yang kaya protein hewani seringkali juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol, yang dapat berkontribusi terhadap pembentukan plak di arteri dan meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah.
5. Berat Badan Berlebih
Meskipun diet tinggi protein sering digunakan untuk menurunkan berat badan, kelebihan protein juga bisa menyebabkan peningkatan berat badan jika asupan kalori harian melebihi kebutuhan tubuh.
Protein memang dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan mendukung pembentukan otot, tetapi protein yang tidak digunakan oleh tubuh untuk pertumbuhan atau perbaikan jaringan akan disimpan sebagai lemak.
Jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak protein, terutama jika bersumber dari makanan berkalori tinggi seperti daging berlemak, susu penuh lemak, atau suplemen protein yang mengandung gula tambahan, ini dapat menyebabkan penumpukan lemak dan peningkatan berat badan dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Ini Dia Program Kampanye 3 Paslon di Pilkada Kepahiang, Pelajari Dulu Sebelum Nyoblos