Pemprov Komitmen Ciptakan Lingkungan Kondusif Bagi Investasi
BERSAMA: Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri SSos, MKes, Asisten II Pemprov Bengkulu, RA Denny, Kepala Bapperida Provinsi Bengkulu, Yuliswani, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Dhita Aditya Nugraha saat berfoto bersama, kemarin, 10 Oktober 2024. --
Isnan juga menyoroti sektor-sektor unggulan yang menopang perekonomian daerah, seperti perkebunan kelapa sawit, kopi, dan tanaman pangan, serta potensi energi terbarukan, yaitu geothermal di Kabupaten Lebong dan potensi kelapa sawit, karet, batu bara, tambak udang, serta perikanan di Kabupaten Bengkulu Utara.
“Kami juga telah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk membentuk tim percepatan investasi yang dikenal dengan 'Rafflesia', yang fokus pada pengembangan UMKM dan peningkatan ekspor,” ujar Isnan.
BACA JUGA:Punya Massa Besar, Mantan Gubernur dan Ketua DPD RI Dukung Romer di Pilgub Bengkulu
BACA JUGA:Kaur Terima Bantuan Empat Unit Alsintan, Segera Dibagikan ke Kelompok Tani
Sementara itu, Direktur Regional I Kementerian PPN/Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris menekankan pentingnya sinergi antara investasi wilayah dan pembangunan daerah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional yang ambisius.
“Di masa Pilkada ini, draft-draft teknokratis menjadi sangat penting. Target pertumbuhan ekonomi kita adalah 8 persen, sementara di Pulau Sumatera saat ini pertumbuhannya berkisar antara 4 hingga 5 persen,” ungkap Malik.
Abdul juga membahas paradoks yang terjadi di beberapa wilayah, termasuk Bengkulu, di mana tingkat pengangguran relatif rendah, tetapi tingkat kemiskinan masih tinggi.
“Hampir semua penduduk di Bengkulu bekerja, dengan tingkat pengangguran terbuka hanya 3,4 persen, tetapi tingkat kemiskinan masih berada di angka 14 persen. Ini adalah tantangan besar yang harus kita selesaikan,” papar Malik.