Puluhan Ribu Anak di Rejang Lebong Belum Memiliki Kartu Identitas Anak
KIA: Petugas Dinas Dukcapil Kabupaten Rejang Lebong saat menyerahkan KIA kepada salah seorang warga.-foto: arie/koranrb.id-
KIA juga dapat menjadi bukti identifikasi diri, yang memudahkan anak untuk mendapatkan akses terhadap pelayanan publik.
“KIA bukan hanya sekadar kartu identitas, tetapi memiliki fungsi yang lebih luas. Sebagai contoh, misalnya ada bantuan dari pemerintah yang mengharuskan adanya KIA sebagai syarat. Dengan KIA, proses verifikasi akan lebih mudah dan anak bisa mendapatkan bantuan tersebut dengan lebih cepat," beber Edi.
Sambung Edi, KIA juga diperlukan dalam berbagai situasi yang melibatkan kepentingan anak, seperti pendaftaran sekolah atau keperluan administrasi lainnya. KIA berfungsi untuk mencatat identitas anak secara resmi dalam sistem administrasi kependudukan negara, sehingga mereka memiliki akses yang sama seperti orang dewasa dalam memperoleh pelayanan publik.
BACA JUGA:Beredar Video Mendes Yandri Kampanyekan Cagub, Bawaslu: Kami Telusuri
BACA JUGA:Harga Pupuk Kembali Naik, Petani Gunakan Pupuk Organik
Dalam upaya mempercepat proses pembuatan KIA, Dukcapil Rejang Lebong telah menyederhanakan prosedur yang harus dilalui masyarakat. Untuk membuat KIA, orang tua atau wali anak hanya perlu menyiapkan beberapa dokumen yang diperlukan, antara lain fotokopi kutipan akta kelahiran anak, Kartu Keluarga (KK) asli orang tua atau wali, KTP-el asli kedua orang tua atau wali, serta pas foto anak berwarna ukuran 2 x 3 sebanyak dua lembar.
"Setelah dokumen lengkap, masyarakat dapat langsung datang ke kantor Dukcapil untuk mengurus KIA anak mereka. Dalam prosesnya, Dukcapil juga mengutamakan pelayanan cepat agar masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama. Kita akan terus berupaya untuk memperbaiki pelayanan ini agar semakin banyak masyarakat yang terbantu dalam pembuatan KIA," tambah Edi.
Ke depan, sambung Edi, pihaknya berharap adanya peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk OPD dan instansi terkait, untuk mempercepat penyelesaian target pembuatan KIA. Dukcapil juga berencana meningkatkan sosialisasi melalui berbagai media, baik media cetak, media sosial, maupun sosialisasi langsung di tengah masyarakat.
Dengan cara ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar dan memahami pentingnya KIA untuk anak-anak mereka.
“Kami berharap bisa membuat program-program inovatif yang tidak hanya mempercepat pembuatan KIA, tetapi juga membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya KIA. Inovasi ini bisa berupa layanan jemput bola ke sekolah-sekolah atau acara sosialisasi yang melibatkan partisipasi aktif dari para orang tua," pungkasnya.