Kepala Bappebti: Pembentukan Harga Komoditas PBK Jadi Fokus Renstra Bappebti 2025-2029

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kasan--

Lebih lanjut, Kasan menguraikan, selain kelima prioritas tersebut, Bappebti juga berkomitmen untuk melakukan reviu terhadap Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Perba) yang berkaitan dengan komoditas secara berkala. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan peraturan tersebut tetap relevan dan mendukung pengembangan pasar. 

BACA JUGA:Dana Desa Menurun Rp2 Miliar, Terbesar Air Sebayur Dapat Rp1,8 Miliar

BACA JUGA:Hari Ini, Pleno Kecamatan Tuntas, Selasa KPU Gelar Pleno Kabupaten

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Bappebti optimistis industri PBK, SRG, dan PLK akan semakin berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan.

“Selain itu, Bappebti menekankan pentingnya keselarasan program kerja antara pemangku kepentingan di sektor PBK dengan rancangan arah kebijakan Bappebti, Kementerian Perdagangan, serta pemangku kepentingan terkait melalui penyelarasan Rancangan Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) pemangku kepentingan di bidang PBK 2025 dengan Rancangan Arah Kebijakan dan Renstra Bappebti 2025--2029.

Di sisi lain, Bappebti memastikan Renstra Bappebti 2025--2029 sejalan dengan visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto. 

Adapun salah satu sasaran utama yang ditekankan saat ini adalah mendorong pengembangan komoditas multilateral PBK yang lebih beragam,” tegas Kasan.

Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita mengutarakan, Bappebti akan melakukan penguatan kinerja melalui peningkatan pembinaan, pengembangan, pengawasan, dan dukungan peraturan PBK, SRG, dan PLK. 

Hal tersebut sesuai dengan arah kebijakan dan strategi Kementerian Perdagangan 2025--2029 yang meliputi pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM BISA ekspor.

Sementara itu, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK Tirta Karma Senjaya menambahkan, Bappebti tidak hanya berfokus pada komoditas yang saat ini sudah ada di Bursa Berjangka, tetapi juga berkomitmen untuk mengembangkan komoditas unggulan lainnya yang memiliki potensi besar. 

Bagi Tirta, pengembangan dan pengkajian komoditas harus terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan

dan diversifikasi pasar.

“Kami berharap Organisasi Regulator Mandiri (Self Regulatory Organizations/SRO) dapat berperan aktif dalam berkoordinasi dengan asosiasi terkait. Hal tersebut guna mengembangkan komoditas dan mengedukasi para pelaku industri,” ujar Tirta.

Di sisi lain, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan SRG dan PLK Heryono Hadi Prasetyo menekankan pentingnya penguatan peran SRG dan PLK. Menurut Heryono, penguatan peran SRG dan PLK dapat menjaga stabilitas harga pangan, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, mendukung program ketahanan pangan nasional, dan mengendalikan inflasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan